Bikin Nyaman Pemudik, Mapolsek Cipatat Jadi Rest Area dan Penitipan Kendaraan

Bandung Raya452 Dilihat

Bandung Barat – Kapolsek Cipatat Kompol Iwan Setiawan melaporkan situasi lalu lintas jaur mudik di wilayah Cipatat yang masih relatif lancar meski telah terjadi peningkatan jumlah kendaraan.

Berbagai persiapan diakui Iwan Setiawan telah dilakukan pihaknya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik. Diantaranya dengan menjadikan Mapolsek Cipatat sebagai rest area.

“Untuk para pemudik, diperbatasan antara Bandung Barat dan Cianjur ada beberapa warung yang menyediakan tempat beristirahat. Namun, kami Polsek Cipatat, juga menyediakan tempat istirahat dan tempat penitipan kendaraan bagi warga yang mudik,” ungkap Iwan.

Baca juga: Pantau Arus Mudik, Kapolres Cimahi: Volume Kendaraan Meningkat Meski Belum Signifikan

Menurutnya, rest area Mapolsek Cipatat dilengkapi dengan fasilitas seperti toilet dan mushola. Bahkan, pemudik yang kelelahan dapat menikmati makanan ringan dan minuman yang disediakan jajarannya.

Dari Pantauan Kapolsek Cipatat di Pospam yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur hingga Rabu (26/3/2025) siang, kendaraan masih didominasi aktivitas warga lokal yang berburu takjil.

“Secara umum wilayah hukum Polsek Cipatat sampai hari ketiga Operasi Ketupat Lodaya 2025, kami sudah melakukan beberapa upaya untuk pengamanan arus mudik,” kata Iwan Setiawan.

Baca juga: Nilai DAK Turun, Pemkot Cimahi Tetap Nyatakan Komitmen Selesaikan Sanitasi 20 Ribu Rumah

Beberapa langkah dilakukan Polsek Cipatat untuk mengantispasi terjadinya kepadatan di jalur mudik. Diantaranya dengan menggeser para pedagang yang biasa menggunakan sebagian badan jalan saat beroperasi.

“Untuk pembatasan aktivitas pedagang tidak ada. Dari dua minggu sebelumnya sudah kami lakukan sosialisai oleh kanitlantas dan kanit binmas, dimana pedagang tidak menggunakan bahu jalan, demikian juga dengan parkir yang menuju ke pasar,” sambungnya.

Selain itu, pihaknya menurut Iwan telah memasang pembatas jalan, untuk mencegah kendaraan saling menyalip yang bisa mengakibatkan lalu lintas menjadi lebih macet akibat saling mengunci.

Baca juga: Sejumlah Mobil Diduga Travel Gelap Ditindak Polisi Dalam Razia Satlantas Polres Garut

“Kami juga pasang pembatas di tengah jalan menggunakan traffic cone dan water barrier, itu mencegah kendaraan saling menyalip di trouble spot. Alhamduillah upaya tersebut cukup efektif, dan arus masih lancar,” akunya.

Aktivitas lain yang diangap berpotensi mengganggu kelacaran arus mudik adalah operasional truk tambang batu marmer di Kecamatan Cipatat.

Kapolsek memastikan, 90 persen dari aktivitas operasional truk tambang telah berhenti sejak diterbitkannya surat edaran dari Polres Cimahi dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat pada Senin (24/3/2025) lalu.

Baca juga: Begini Respon Gubernur Jawa Barat Terima Laporan Warga Soal Jembatan Ambruk di Padalarang

“Alhamdulillah 90 persen sudah mengikuti. Hanya ada satu dua yang masih beroperasi, tetapi tidak terlalu mempengaruhi kondisi lalu lintas,” tutupnya.***(Arga)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed