Pemkab Bekasi Catat Realisasi Investasi Tertinggi di Jawa Barat, Capai Rp71,8 Triliun

Jawa Barat702 Dilihat

Kabupaten Bekasi – Nilai realisasi investasi di Kabupaten Bekasi kembali mengalami peningkatan capaian di sepanjang tahun 2024 hingga Rp71,8 triliun.

Jika diprosentasekan, angka realisasi investasi di Kabupaten Bekasi tersebut sama dengan 28,6 persen dari total angka investasi di Provinsi Jawa Barat.

Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi mengatakan, capaian realisasi investasi tersebut menjadi bukti Kabupaten Bekasi merupakan wilayah investasi yang kondusif, sehingga mendapat kepercayaan investor.

Baca juga: Kapolda Lakukan Mutasi dan Promosi, Polresta Bandung Gelar Sertijab Sejumlah Pejabat Utama

Hal tersebut menurutnya juga merupakan dampak dari upaya pihaknya dalam menjaga iklim investasi melalui pengesahan Perda pemberian insentif kepada investor pada akhir 2024.

“Kita masih tertinggi, masih di atas angka Kabupaten Karawang,” kata Dedy.

Secara terperinci, total investasi yang hadir di Kabupaten Bekasi dijelaskan Pelaksana Tugas Kepala DPMPTSP Juanda Rahmat.

Baca juga: Lantik Pengurus PGRI Sumut, Kadiskominfo Harap Mampu Perjuangkan Kesejahteraan Guru

Dari total Rp71,8 triliun, Rp50,62 triliun atau 70,74 persen merupakan investasi PMA (Penanaman Modal Asing). Sisanya, Rp 21.21 triliun atau 29,53 persen merupakan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri).

Juanda juga merinci jenis usaha dengan nlaiinvestasi tertinggi diantaranya sektor Jas Lainnya sebesar Rp15,57 triliun, Industri Logam Mesin dan Elektronika Rp9,9 triliun, Industri Kedaraan Bermotor Rp7,79 triliun.

Disebutkannya, PMA terbesar berasal dari negara Singapura, yakni sebesar Rp13,34 triliun, Jepang Rp12,46 triliun, Belanda Rp4,63 triliun, serta Korea Selatan Rp4,34 triliun.

Baca juga: Sempat Tenggelam, Karinding Bangkit Diproyeksikan Jadi Materi Pendidikan Nasional Alat Musik

“Pada 2021 realisasi investasi tercatat Rp43,2 triliun, naik menjadi Rp47 triliun pada 2022, kemudian Rp61,2 triliun di 2023, dan mencapai Rp71,8 triliun pada 2024,” jelasnya.

Peningkatan realisasi investasi menurut Juanda, juga berdampak positif pada peningkatan jmlah serapan tenaga kerja di berbagi sektor usaha.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *