BEM LPKIA Tuntut Keadilan Bagi Korban Pelanggaran HAM

Bandung Raya404 Dilihat

Kota Bandung – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Digital Ekonomi LPKIA menggelar aksi refleksi “September Hitam”. Aksi tersebut dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi mahasiswa Baru (PKKMB) .

Seluruh peserta aksi memandang, saat ini masih berlangsung ketidakadilan. Untuk itu, aksi refleksi “September Hitam” dilaksanakan dengan tujuan mengenang sekaligus menentang ketidakadilan tersebut, Selasa (24/9/2024).

Bentangan spanduk bertuliskan “September Hitam” hadir diantara barisan mahasiswa yang sebagian mengenakan topeng bergambar sejumlah wajah korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM), seperti Marsinah dan Munir.

Baca juga: Sambangi Stadion Bangkalan, Persib Bawa Pulang Satu Poin

Beberapa diantara mahasiswa juga menyampaikan orasi berisi ajakan dan memotivasi para mahasiswa agar terus maju memperjuangkan HAM.

Presiden Mahasiswa Faisal Ramadhan mengatakan, aksi tersebut bertujuan mengingatkan seluruh pihak untuk menegakkan keadilan.

“Kami ingin mengingatkan semua pihak bahwa sejarah kelam ini bukan hanya bagian dari masa lalu, tetapi juga tanggung jawab kita untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan,” tegasnya.

Baca juga: Dhani Wirianata Janjikan Perbanyak Event Seni Budaya di Kota Bandung

Lebih lanjut ia menjelaskan, aksi September Hitam merupakan panggilan jiwa untuk melawan ketidakadilan.

“Kita akan terus merawat ingatan dan menolak lupa akan kejadian-kejadian pelanggaran HAM,” tambahnya.

Selain menuntut ditegakannya keadlan bagi para korban pelanggaran HAM, aksi juga bertujuan mengingatkan generasi muda(mahasiswa) agar tidak melakukan kesalahan serupa di masa yang akan datang.

Baca juga: Gema Sadhana Jawa Barat Gelar Medical Check Up: Pokoknya Masyarakat Harus Sehat

Dalam aksi tersebut juga disuarakan komitmen BEM IDE LPKIA untuk siap dan tetap menjadi suara bagi pihak yang tertindas.

“Sekaligus mengajak seluruh civitas akademika untuk bersama-sama membangun kampus yang lebih peduli dan responsif terhadap isu-isu sosial,”pungkasnya.***(Oha)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *