Manisnya Bisnis Kue Legendaris Ala Kei Pastries

Pojok UMKM433 Dilihat

Kota Bandung – Memilih bisnis makanan yang tepat untuk meraih pasar bisa jadi menyulitkan sebagian pelaku usaha. Namun tidak demikian bagi Ayu Fatmawati yang yakin memilih kue legendaris sebagai produk jagoannya.

Hanya saja, diakui Ayu memerlukan proses yang cukup panjang juga hingga akhirnya memilih jalur kue legendaris sebagai pilihan produk yang ditawarkan kepada konsumennya.

“Kita tawarkan cake yang legendaris, bukan yang kekinian. Tapi tentu kita buatkan inovasi semenarik mungkin,” ungkapnya saat menjadi narasumber talk show di Warta Pajajaran.

Baca juga: Wargi Cimahi, Yuk Nikmati Kemeriahan Puncak HUT ke23 Kota Cimahi

Ada alasan yang sangat menarik dari Ayu ketika memilih makanan klasik sebagai produk andalannya, yakni kebiasaan masyarakat yang merindukan citarasa kuliner lama.

“Karena kalau yang legendaris itu membuat orang pasti akan balik lagi kesitu dan itu yang selalu akhirnya dicari orang-orang,” kata Ayu.

Sedangkan makanan atau kue yang kekinian menurutnya bersifat sementara, hanya memenuhi rasa penasaran dan kemudian tenggelam.

Baca juga: Doa Lintas Agama di Jelang HUT ke 78 Bhayangkara Tingkat Polres Cimahi

Ayu yang menjalani usaha kuliner dengan brand Kei Pastries, menawarkan 10 jenis kue klasik dalam kemasan hampers seperti lapis legit, nastar, cheese cake, brownies, dan lainnya.

Namun, semua kudapan klasik tersebut bukan tanpa inovasi, Ayu menyajikan seluruh produknya dengan tampilan dan kemasan yang menarik.

Semisal lapis legit bite yang tersaji dalam bentuk potongan mini yang menggemaskan, atau nastar berbentuk buah nanas yang lucu hingga mambuatnya sayang untuk digigit.

Baca juga: Klambi-koe, Eksplorasi Kekayaan Etnik Nusantara dalam Karya Busana

“Paling kita mengikuti jamannya dari kemasan, kalau rasa sama sekali tidak kita ubah,” tandasnya.

Inovasi menarik lainnya adalah ketika Ayu menampilkan produknya dalam kemasan hampers tematik berdasarkan hari-hari besar seperti Idul Fitri, Natal, dan Imlek.

“Yang orang pertama kali lihat dan tertarik itu kan dari kemasan dulu, packagingnya bagaimana, dan uniknya dari sebuah brand. Maka kita akhirnya juga ubah kemasan, dari ekonomis sampai yang super premium,” imbuhnya.

Baca juga: Sambut Indonesia Emas, Bupati Bandung Ajak Seluruh Pihak Kolaborasi Tingkatkan SDM

Diakui Ayu, kemasan tematik ternyata juga mendongkrak penjualan. Pesanan meningkat tajam terutama dari corporate (peruusahaan) di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya.

Kei Pastries sudah memiliki tempat di hati para pengemarnya. Hal itu terbukti dari pesanan yang diterima sejak jauh hari sebelum tiba momen khusus tematik tersebut.

Terlebih, Kei Pastries sendiri sudah menjadi binaan Dekranasda Kota Bandung setelah melalui proses kurasi yang ketat.

Sejumlah tip dan trik dibagikan Ayu dalam talkshow tersebut, diantaranya terkait menjaga konsumen agar tetap setia.

Baca juga: Polres Cimahi Tangkap Puluhan Pelaku Kejahatan dalam Operasi Libas Lodaya 2024

Ia mengatakan, produsen agar tidak pelit memberikan perhatian kepada konsumen seperti menyampaikan ucapan hari jadi melalui bingkisan produk.

“Kita harus care ke konsumen dan kita kirim mereka produk kita agar mereka selalu ingat,” terangnya.

Hingga kini Kei Pastries hanya dijual melalui platform media sosial dan marketplace. Ayu mengaku tak membuka toko offline karena kerap kewalahan dengan order dari para konsumennya.***(Adel Hadianie)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *