Penuhi Kebutuhan Darah, Pemkab Bandung Mulai Pembangunan Gedung Unit Transfusi

Bandung Raya1371 Dilihat

Kabupaten Bandung – Untuk memenuhi kebutuhan dan distribusi darah di Kabupaten Bandung, Pemkab saat ini memulai pembangunan gedung Unit Transfusi Darah (UTD).

Pembangunan gedung yang berlokasi di RSUD Otto Iskandar Dinata itu, ditandai dengan ground breaking (peletakan batu pertama) oleh Bupati Bandung,Selasa (23/4/2024).

Direktur Jastel Medika Utama Naomi Norman selaku pelaksana pembangunan UTD mengatakan, tujuan dibangunnya UTD tersebut untuk memenuhi kebutuhan darah di Kabupaten Bandung.

Baca juga: Lagi, Genangan Air Sebabkan Kemacetan Ruas Jalan Kopo-Soreang

Selama ini, warga atau pasien yang membutuhkan darah harus selalu ke PMI, baik yang ada di Kabupaten Bandung maupun di Kota Bandung.

Dengan dibangunnya UTD RSUD Otista tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan darah di Kabupaten Bandung secara mandiri.

“Selama ini sudah ada PMI, nah kita dari UTDRS ini tujuannya lebih kepada menunjang pelayanan yang lebih maksimal dari program Pak bupati dalam memenuhi kebutuhan darah di Kabupaten Bandung,” ujar Naomi.

Baca juga: Begini Update Kasus DBD Kabupaten Bandung, Tetap Waspada!

Namun menurutnya, permintaan darah oleh masyarakat dari luar Kabupaten Bandung pun tetap akan dilayani, terutama jika stok yang ada cukup memadai.

Disinggung terkait peran UTD bersama Palang Merah Indonesia (PMI), Naomi memastikan keduanya saling mendukung dan saling memenuhi kebutuhan darah.

Diakuinya, selama ini pelayanan akan kebutuhan dan transfusi darah telah berjalan melalui laboratorium sementara di RSUD Otista.

Baca juga: Piala Asia U23, Indonesia Cetak Sejarah Lolos ke Babak Delapan Besar

“Sebetulnya pelayanan selama ini sudah berjalan dengan adanya lab sementara di RSUD Otista. Setelah selesai pembangunan gedung baru ini nanti layanannya pindah kesini,” jelasnya.

Jika pembangunannya selesai, gedung UTD nantinya tak hanya digunakan untuk kegiatan transfusi darah, melainkan juga sebagai tempat mengolah darah.

“Nantinya ada unit-unit yang bergerak ke desa-desa atau perusahaan untu mengumpulkan darah, kemudian diolah di UTDRS ini sebelum didistribusikan,” imbuhnya.

Baca juga: Tekad Pemkot Cimahi Selesaikan Sampah di Hulu, Minimalisasi Pengiriman ke Sarimukti

Pembangunan gedung yang akan menghabiskan Rp5,6 miliar lengkap dengan seluruh isinya itu kata Naomi, dibangun dua lantai di atas lahan seluas 225 meter persegi.***(bs)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *