Sekolah Dijadikan Posko Kesehatan Banjir, Proses Belajar Mengajar SMPN 1 Dayeuhkolot Belum Normal

Bandung Raya783 Dilihat

Kabupaten Bandung – Banjir Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung akibat jebolnya tanggul Cigede membuat aktivitas sekolah berhenti sejak Jumat (12/1/2024).

Hal itu diungkapkan Kepala SMPN 1 Dayeuhkolot Ujang Juhana. Kepada Warta Pajajaran, Ujang mengaku, kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) masih belum normal seperti sebelumnya.

“Sebetulnya memang PBM ini sudah mulai kita berlakukan kembali, namun masih belum normal karena sebagian siswa dan gurunya juga di tempat tinggalnya masih terkendala,” ungkap Ujang.

Baca juga: Berani Pakai Knalpot Brong? Begini Resiko Yang Harus Dilakukan Saat Ditertibkan

SMPN 1 Dayeuhkolot menjadi salah satu tempat yang digunakan untuk menampung sejumlah pengungsi, sekaligus sebagai posko kesehatan banjir Dayeuhkolot.

Masih adanya pengungsi dan posko, maka pihaknya merasa masih perlu melakukan pembenahan di beberapa bagian sekolah.

“Pengungsi masih ada dan sebagian juga ditempatkan di SDN 1 Dayeuhkolot. Tapi sekolah ini juga masih jadi posko kesehatan,” sambungnya.

Baca juga: Kagum Akan Bakat Drummer Cilik di Festival, Begini Pesan Musisi Senior Indonesia

Banjir yang merendam lebih dari 2.000 rumah itu pun membuat para siswa kehilangan barang keperluan sekolah, termasuk seragam.

Menanggapi hal tersebut, Ujang mengaku telah berkoordinasi dengan seluruh stafnya dan sepakat untuk mempersilahkan peserta didik bersekolah dengan baju biasa.

Sedikitnya ada 1.300 siswa di sekolah tersebut harus berhenti belajar sejak Jumat lalu akibat musibah banjir yang parah, terutama di Lamajang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Saat Drummer Cilik Se-Indonesia Unjuk Talenta di Absolute Drumfest 2024

“Untuk jumlah siswa ada 1.300, itu pun kita ketitipan siswa SMPN 3 Bojongsoang, karena disana masih terkendala akses jalan sehingga digabung dengan sekolah kami,” kata Ujang.

Ia juga mengatakan, pagi ini pihaknya melakukan pengecekan ke setiap ruangan kelas untuk memastikan kondisi terkini aman.

“Hari ini PBM pasca banjir sudah kami kontrol ke semua kelas dan Alhamdulillah sudah teratasi,” ujarnya.

Ia pun menyampaikan harapan agar permasalahan lingkungan dapat teratasi dengan baik, sehingga tidak terjadi lagi banjir yang berdampak pada berhentinya sejumlah aspek, termasuk pendidikan.

Baca juga: Persoalan Hukum Jadi Pertanyaan Dominan Warga dalam Jumat Curhat Polresta Bandung

Di sini, kalau hujan deras dari Kota atau dari Bandung Timur dampaknya cukup parah, dan sekolah sering tergenang saat airnya tak tertampung oleh sungai,” pungkasnya.***(bs)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *