Kota Bandung – Siapa yang suka ikan Lele? Salah satu jenis ikan air tawar ini memang cukup banyak penggemarnya. Yang paling umum dan mudah didapatkan adalah kuliner pecel lele.
Selain rasanya yang gurih dan nikmat, ikan lele menurut hasil penelitan mengandug banyak manfaat terutama nilai gizinya.
Kandungan omega tiga dipercaya dapat membantu pertumbuhan otak, sehingga baik dikonsumsi anak-anak karean membantu meningkatkan kecerdasan.
Dalam talkshow Pojok UMKM Warta Pajajaran edisi Rabu (13/12/2023) menghadirkan Heti Herawati, seorang pelaku UMKM yang mengolah ikan lele menjadi abon yang nikmat.
Jika umumnya bahan dasar pembuatan abon menggunakan daging dan ayam, Heti justru memanfaatkan ikan lele sebagai bahan utama pembuatan abon.
“Kalau ditanya mengapa ikan lele, itu karena unik saja awalnya ya. Sangat jarang ata bahkan hampir tidak ada yang membuat abon dari ikan lele,” ujar Heti.
Heti pun membagikan pengalamannya saat pertama kali membuat abon ikan lele yang ia beri nama “Dua Sejoli” itu.
Awalnya ia mengolah dagin ikan lele dengan cara disangrai (tanpa minyak) namun ternyata abonya kurang tahan lama dan tak senikmat digoreng.
“Awalnya saya coba disangray, memang jadi tanpa minyak ya dan rendah kolesterol. Tapi ternyata mudah berjamur dan tampilannya pun kurang menarik, seperti butek,” ungkapnya.
Berbekal pengalaman dan evluasi yang dilakukan setiap saat, produk abon lele Dua Sejoli terus diperbaiki hingga lebih menarik seperti sekarang.
Meskipun saat ini pengolahannya digoreng, namun Heti memastikan produknya tetap rendah kolesterol karena kandungan minyaknya sangat berkurang hingga tekstur abonnya kering.
Kini, Heti semakin merasakan gurihnya berbisnis abon ikan lele. Permintaan onsumen yang semakin meningkat membuatknya kerap merasakan kewalahan.
“Terkadang kita kesulitan mendapat ikan lele yang kita harapkan ya, karena yang kita gunakan untuk membuat abon itu harus berukuran besar, minimal lima kilogram per ekornya,” sambungnya.
Dengan kondisi demikian kata Heti, setiap produksi abon tak pernah lama berada dirumahnya, terlebih rata-rata abon yang ia produksi sudah dipesan sebelumnya.
Keberhasilan Heti dengan produk abon lele tak lepas dari konsistensinya dalam menjalankan bisnis yang ia sebut merangkak dari nol itu.
Tahap demi tahap ia lalui dengan teliti dan penuh kedisplinan. Hal itu yang menurutnya menjadi salah satu keberhasilan dalam berbisnis selama ini.
Tak hanya itu, Heti juga aktif memasarkan produknya secara online di sejumlah platform marketplace yang saat ini opuler di tengah masyarakat.
Selain itu, produknya yang cocok untuk program pengentasan stunting itu pun ia jajakan secara offline di beberapa tempat oleh-oleh di Bandung Raya.(Heryana)