Begini Cara Kantor Bea dan Cukai Bandung Bantu UMKM Lakukan Ekspor

Bandung Raya647 Dilihat

Kabupaten Bandung – Para pelaku UMKM yang ingin melakukan ekspor kini bisa bernafas lega. Pasalnya, Kantor Bea dan Cukai Bandung telah terjun memberikan asistensi.

Dengan asistensi yang dilakukan Kantor Bea dan Cukai Bandung, pelaku UMKM di Bandung Raya (Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Bandung Barat, dan Sumedang) akan dibimbing hingga ekspor dilakukan.

Hal tersebut dijelaskan Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai II Wahyudi Budi Kusuma saat mengunjungi salah satu pelaku UMKM di Bojongsoang Kabupaten Bandung.

“Memang kita semenjak 2023 awal, concern turun ke lapangan atas perintah kepala Kantor Bea dan Cukai untuk mendatangi para pelaku UMKM secara door to door,” ungkap Wahyudi.

Sesuai lingkup kerja Kantor Bea dan Cukai Bandung yang meliputi wilayah Bandung Raya dengan lima kabupaten/kota
di dalamnya, maka Wahyudi pun bergerak di wilayah tersebut.

“Ini merupakan perintah langsung dari Menteri Keuangan melalui Ditjen Bea Cukai, dilanjutkan kepada Kepala Kanwil Jawa Barat dan kepala Bea dan Cukai Bandung,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, tujuan dari kegiatannya adalah untuk memberikan asistensi kepada para pelaku UMKM di Bandung Raya agar dapat mengembangkan usahanya hingga melakukan ekspor.

Dengan tujuan yang disebut agar UMKM “naik kelas”, pihaknya mendorong para pelaku UMKM untuk dapat menembus pasar luar negeri yang masih sangat luas.

“Kita dorong dengan mengoptimalkan UMKM supaya bisa merajai dunia. Di luar negeri ada miliaran manusia yang membutuhkan produk,”ujarnya.

Hingga saat ini keinginan UMKM untuk dapat melakukan ekspor terkendala berbagai hal. Tak sedikit diantaranya mengurungkan niat, padahal produknya dinilai layak untuk dijual ke luar negeri.

Di sinilah peran dari asistensi Kantor Bea dan Cukai untuk membantu para pelaku UMKM agar bisa melakukan ekspor, termasuk menghindari kegiatan ekspor melalui agregator (pengepul).

“Tujuan dari asistensi ini adalah agar para pelaku UMKM dapat mengekspor produknya secara mandiri sehingga keuntungannya bisa kembali ke daerah asal,” sambung Wahyudi.

Dampak besarnya kata Wahyudi, UMKM di daerah dapat berkembang dan membuka lapangan pekerjaan di daerah sendiri untuk.

Hingga kini banyak diantara SDM berkualitas dan berpendidikan tinggi berbondong-bondong mencari pekerjaan di kota-kota besar seperti Bandung,Jakarta, Surabaya dan lainnya.

Wahyudi optimis ketika UMKM dapat menciptakan lapangan pekerjaan, maka perekonomian daerah akan segera terangkat dan bertumbuh.

“Kita mengasistensi pengusaha UMKM supaya mereka naik kelas. Jadi, di era mendatang yang diharapkan pemerintah adalah penciptaan lapangan kerja mandiri, dimana bisa memenuhi sektor perdesaan, ujarnya.

Bea dan Cukai Bandung memiliki kewenangan memberikan kemudahan ekspor. Melalui pendampingan secara administratif dan pemenuhan persyaratan didalamnya.

Sedikitnya ada 80 dari 250 UMKM binaan Kantor Bea dan Cukai Bandung yang telah dibantu untuk dapat melakukan ekspor.

Secara teknis, Kantor Bea dan Cukai Bandung telah mengasistensi dengan memberikan networking, kurasi dan business matching, serta berkolaborasi bersama sejumlah institusi, termasuk atase perdagangan luar negri.

Kerjasama tersebut nantinya akan memudahkan UMKM dalam mengekspor produknya melalui pendampingan Kantor Bea dan Cukai.

“Masalah B to B itu urusan UMKM dan bisnis, kami menjembatani perijinan hingga UMKM dapat ekspor. Yang harus dicatat bahwa pelaku UMKM tidak dipungut biaya alias gratis,” pungkasnya.***(Hery)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *