Pengamat Ilmu Pemerintahan: Kegiatan Bupati ke Bali Bagus Jika untuk Pengembangan Pariwisata KBB

Bandung Raya1050 Dilihat

Bandung Barat – Kunjungan Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan dan jajarannya ke Bali mendapat sorotan dari akademisi dan pengamat ilmu Pemerintahan Djamu Kertabudi.

Dalam pandangannya, kegiatan Bupati tersebut merupakan sebuah langkah yang bagus jika didasarkan pada tujuan strategis untuk pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Termasuk di dalamnya upaya pemberdayaan ekonomi kreatif.

Terlebih kata Djamu jika kegiatan tersebut memang sudah menjadi program melalui perencanaan, bukan merupakan ide spontan.

“Hal ini tidak bisa disalahkan. Hanya, kalau dilihat dari urgensinya apakah waktunya tepat, menjadi masalah tersendiri. apalagi kalau dikaitkan dengan defisit anggaran yang selalu diingatkan oleh Sekda KBB selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah,” kata Djamu.

Menurut Dosen Universitas Nurtanio itu, Sekda merupakan pihak yang mengetahui secara persis mengenai kondisi keuangan Daerah pada tahun anggaran berjalan ini.

Soal defisit anggaran dikatakan Djamu mengakibatkan banyak program unggulan di masing-masing SKPD yang ditangguhkan meskipun dalam beberapa kesempatan di media, Bupati menyatakan kondisi APBD kian membaik yang ditandai dengan meningkatnya penerimaan Daerah.

“Perbedaan pernyataan antar pejabat di KBB sudah hal biasa. Dengan demikian, kunjungan wisata ke Bali menunjukan para pejabat tidak memperlihatkan rasa prihatin terhadap kondisi daerahnya,” tandasnya.

Menurut sebagian kabar yang beredar, keberangkatan Bupati dan jajarannya ke Bali menggunakan anggaran yang bersumber dari dana CSR Bank BJB.

Menanggapi hal itu, Djamu Kertabudi berpendapat bahwa ana CSR tidak boleh digunakan sembarangan. Ia pun membeberkan empat ketentuan penggunaan dana CSR yakni dimanfaatkan untuk bidang lingkungan hidup, pendidikan, kesehatan dan keselamatan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Sehingga kaitan dengan kunjungan wisata para pejabat ini dapat dikatakan tidak mungkin bersumber dari dana CSR, melainkan mungkin saja bersumber dari dana operasional BJB dalam menjalin kemitraan dengan pemda KBB, karena BJB dalam kedudukan sebagai pemegang Kas Umum Daerah,” ujar Djamu mengakhiri pandangannya.

Sementara itu, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia  (KSPSI) kabupaten Bandung Barat Kiki Permana Saputra mengungkapkan keprihatinannya atas kegiatan Bupati Hengky Kurniawan dan jajarannya ke Bali.

Ia mengaku kaget dengan munculnya pemberitaan kegiatan itu, sementara kondisi KBB sendiri menurut informasi yang diterimanya, saat ini KBB tengah mengalami defisit anggaran hingga ratusan milyar rupiah.

“Sebagai masyarakat, saya tentu merasa prihatin melihat berita tentang defisit anggaran sampai ratusan milyar, tiba-tiba muncul lagi berita Pemkab Bandung Barat kunker ke luar provinsi (Bali),” ungkap Kiki.

Dikatakannya, Bali merupakan destinasi wisata kelas dunia yang memungkinkan biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut menjadi sangat besar.  Sehingga kurang pas menurutnya jika kegiatan Bupati tersebut dilaksanakan saat ini.

“Kalaupun memang penting, mungkin bisa saja dengan cara mengundang dinas terkait di Bali untuk datang ke KBB memberikan kiat-kiat dan rekomendasi untuk peningkatan program unggulan di Bali yang bisa diterapkan di KBB,” ujarnya.

Dari susut pandang dirinya sebagai pekerja, Kiki mengemukakan saran peningkatan kesejahteraan buruh terlebih dahulu. Hal itu menurutnya akan memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan berbagai sektor, termasuk pariwisata dan UMKM di KBB.***(aj)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed