Musik Ngabuburit: Saat Pindad Rockstar Jumpa Gadis Pramusaji

Hiburan348 Dilihat

Kota Bandung – Setiap orang memiliki pengalaman yang masih menarik untuk diceritakan kembali. Begitulah yang dilakukan kelompok musik asal Bandung, Pindad Rockstar atau yang familiar dengan sebutan PRS ketika mengisahkan pengalaman yang disusun apik melalui harmonisasi sebuah lagu.

Baru-baru ini PRS merilis sebuah single berjudul GPS (Gadis Pramusaji). Lagu yang menceritakan pengalaman seseorang bertemu dengan pramusaji yang membuatnya kagum.

“Ceritanya tentang pramusaji ya. Seperti biasa saat seseorang bertemu seorang pramusaji, kemudian karena tertarik jadi minta nomor telponnya dan lain-lain,” kata Heidy Ibrahim, vokalis PRS.

Seperti karya-karya PRS sebelumnya, GPS disajikan menjadi sebuah lagu yang mudah dipahami dengan lirik yang ringan, sehingga mudah dinyanyikan siapapun dalam berbagai suasana.

Dengan karakter suara yang khas, GPS menurut vokalis yang pernah tergabung dalam band Power Slaves itu, menjadi single terbaru PRS yang dirilis bersama Gangan, sang gitaris. Gangan sendiri merupakan penulis lagu bagi PRS. Kemampuan memetik gitarnya sudah sangat dikenal sejak bergabung pada salah satu band asal Bandung, Sahara.

Dalam talkshow Musik Ngabuburit yang digelar Warta Pajajaran di Plaza Parahyangan, drummer PRS, Herman (ex Jamrud) sempat bercerita terkait konsep lagu berbahasa daerah. Dikatakannya, lagu dengan bahasa daerah ternyata memiliki sambutan yang sangat baik dari pecinta musik, termasuk genre rock yang mereka usung.

“Awalnya dari pengalaman waktu kita manggung di salah satu sekolah di Jawa Tengah sebelum shaum. Waktu kita bawakan lagu bahasa Jawa ternyata semua penonton yang notabene para pelajar ikutan nyanyi dari awal sampai lagu selesai. Ini menunjukkan kalau bahasa daerah, terutama Jawa sangat dijunjung tinggi anak-anak muda di sana,” ungkapnya.

Menciptakan lagu bergenre rock dengan lirik bahasa daerah diakuinya akan menjadi fokus project PRS ke depan. Herman mengatakan, bukan tidak mungkin bahasa Sunda dan bahasa daerah lainnya akan menjadi lirik dari karya-karya PRS berikutnya.(Hery)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *