Siti Nurhuda: Cagar Budaya Gedung Merdeka Jadi Perhatian Serius Pemprov Jabar

Jawa Barat709 Dilihat

Kota Bandung – Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Siti Nurhuda menghadiri pembukaan pameran ‘Gedung Merdeka dan Diplomasi Perdamaian Dunia’, yang diselenggarakan museum Konferensi Asia Afrika (MKAA), Sabtu (11/3/2023).

Dalam sambutannya, Siti menyampaikan pentingnya melakukan diseminasi kepada masyarakat tentang nilai-nilai sejarah yang ada di Gedung Merdeka. Termasuk melalui kegiatan pameran yang diselenggarakan saat ini.

“Ini merupakan kegiatan yg baik sekali untuk melakukan diseminasi dan kita perlu melestarikan bukan hanya cagar budaya, tetapi internalisasi nilai-nilai budaya yang ada didalamnya perlu dilakukan diseminasi kepada seluruh warga masyarakat,” ujarnya.

Ia berharap Gedung Merdeka yang menjadi saksi sejarah perdamaian dunia, dapat menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat.

“Mudah-mudahan di akhir pandemi ini gedung Merdeka menjadi salah satu cagar budaya Kebanggaan di Jawa Barat dan Indonesia, bahkan dunia. Yang melahirkan masa bersejarah melahirkan gagasan-gagasan perdamaian antar negara terutama di Asia Afrika mudah-mudahan menjadi sebuah gagasan bagi perdamaian di seluruh dunia”

Ditanya terkait perhatian dan kontribusi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terhadap kelestarian Gedung Merdeka, Siti mengaku jika pihaknya turut membantu dalam perawatan gedung bersejarah tersebut.

“Kalau terkait seberapa besar kontribusi dari Pemprov, kami harus cek dulu. Tetapi dalam pengelolaan gedung itu terbagi, ada yang dilakukan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), ada juga dari komitmen Pak Gubernur dalam membantu perawatan gedung ini.

Bangunan ikonik yang pada jalan kolonial bernama Gedung Societeit Concordia itu, hingga kini menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Bandung. Beragam bukti dan informasi sejarah didalamnya kerap dijadikan sumber rujukan bagi para pelajar tidak hanya dari Jawa Barat, bahkan sejumlah daerah di Indonesia.

“Dampaknya menjadi salah satu objek wisata pendidikan dan pelestarian budaya di Jabar. Mudah-mudahan bukan hanya bernilai ekonomis, tetapi juga membangun generasi milenial yang paham dan menghargai nilai budaya dan nilai sejarah bangsa kita,” harap Siti.

Ia menambahkan, Pemprov Jabar melalui Disparbud saat ini sedang berupaya untuk memulihkan kepariwisataan, setelah pandemi yang mempengaruhi kunjungan wisata secara signifikan. Cagar budaya seperti Gedung Merdeka menurutnya, menjadi salah satu perhatian serius pihaknya.

“Cagar budaya bukan hanya perlu dilestarikan, tapi juga harus menjadi destinasi wisata yang diminati masyarakat. Hal ini masuk dalam salah satu program provinsi Jabar, karena Pak gubernur begitu concern terhadap pelestarian nilai-nilai budaya,” sambungnya.

Pandemi yang melanda memberi dampak sangat besar terhadap perkembangan pariwisata di Jawa Barat. Namun, kondisi pandemi yang melandai saat ini kata Siti, kembali membawa angin segar kebangkitan pariwisata.

“Setahun pertama pandemi memang ada penurunan kunjungan wisata di Jawa Barat, namun sampai 2023 ini kami mencatat kunjungan wisatawan terus menunjukkan angka positif. Sehingga ini menumbuhkan optimisme baru di akhir pandemi,” ungkapnya.

Pada 2020, dikatakan Siti kontribusi pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jabar tercatat mencapai 3,15 persen. Kemudian pada 2023 naik mencapai 3,50 persen.

“Ini suatu prospek yang baik bagi Jawa Barat untuk terus melahirkan kebijakan yang mendukung kondusifitas sektor pariwisata, sebagai salah satu lokomotif yang berkontribusi terhadap ekonomi regional,” pungkasnya.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *