Pantau Banjir Lahan Persawahan, Mentan RI Janji Bantu Petani Kabupaten Bekasi

Jawa Barat361 Dilihat

Kabupaten Bekasi – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedy Supriyadi menyambut sekaligus mendampingi kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo meninjau lokasi banjir di Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang, Rabu (01/3/2023).

Ribuan hektar sawah di Kabupaten Bekasi yang terendam banjir menjadi perhatian sang Menteri. Sementara, mewakili Pejabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, Sekda memastikan Pemda telah mengambil langkah penanganan sawah yang terdampak banjir.

“Yang pertama kita updating data lahan sawah yang terendam. Kedua, kita sudah menyiapkan bantuan pupuk hayati cair sebanyak 53.315 liter,” papar Dedy.

Dalam kesempatan itu Dedy mengapresiasi perhatian Mentan Syahrul, sekaligus menyampaikan harapannya agar Kementerian Pertanian dapat membantu petani yang terdampak banjir di daerahnya.

Sementara itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan hasil citra satelit yang menampilkan ribuan hektar sawah di Kabupaten Bekasi yang terendam banjir.

“Dari citra satelit terbaca, ada sekitar 6.000 hektar sawah yang terdampak, bahkan laporan aparat setempat di kecamatan ini (Tambelang) ada 700 hektar sawah yang tergenang,” kata Syahrul.

Syahrul mengaku telah berdiskusi bersama pemerintah daerah untuk menyusun upaya penyelamatan lahan pertanian.

“Diharapkan, setiap tiga hari ada update laporan kondisi di wilayah pertanian, kemudian kita lakukan evaluasi, karena ada padi dengan varietas tertentu yang bisa bertahan tiga hari, ada juga yang lima dan tujuh hari,” terangnya.

Pihaknya bersama Pemkab Bekasi menyebut akan mendata sehingga dapat diperoleh klasifikasi daerah sesuai tingkat keparahan banjirnya.

“Dari pendataan nanti diklasifikasikan wilayah yang parah, sedang dan bisa diselamatkan. Langkah kedua, kita akan turunkan pompa air untuk lahan yang masih bisa diselamatkan,” ucapnya.

Sedangkan langkah ketiga kata Syahrul adalah mendampingi petani untuk menanam ulang lahan pertanian yang termasuk kategori rusak parah.

“Begitu airnya surut, saya bersama Pemda dan kelompok tani akan menggerakkan petani untuk melakukan penanaman kembali, sebagai upaya mencegah kerugian para petani,” imbuhnya.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *