Bersama ITB, Pemkab Bekasi Rencanakan Bangun Perguruan Tinggi

Jawa Barat372 Dilihat

Kabupaten Bekasi – Pejabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan, didampingi Asisten Daerah (Asda) II, Iwan Ridwan menghadiri Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) di komplek Pemkab, Kamis (9/3/2023).

Bersama Tim Akademisi ITB yang dipimpin Profesor Denny Juanda Puradimaja, dibahas Enam Solusi Spesifik Peningkatan dan Percepatan Kinerja Pembangunan. Salah satu yang mengemuka adalah terkait rencana Pemkab Bekasi yang akan membangun Perguruan tinggi

“Pembangunan Perguruan Tinggi ini merupakan aspirasi masyarakat. Tim dari ITB siap mendampingi seluruh prosesnya, mulai dari perencanaan, perizinan, bahkan sampai operasionalnya. Saat ini kita juga sedang menjajaki kerjasama dengan Apindo untuk membuat Politeknik di sini,” kata Dani Ramdan.

Ia menyampaikan masukan dari ITB tentang konsep Teaching Industry, yakni memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai sarana belajar secara teori, sementara perusahaan menjadi sarana praktek mahasiswanya.

“Jadi teorinya di BLK praktiknya dilaksanakan di pabrik-pabrik. Jadi, kita tidak perlu membuat laboratorium atau menyediakan peralatan, kemudian lulusannya kan bisa mereka manfaatkan,” jelasnya.

Menurutnya, ada dua pilihan konsep yang ditawarkan ITB, yaitu kampus dengan status negeri atau terlebih dahulu mendirikan kampus dengan status swasta.

“Pilihannya pertama langsung mendirikan perguruan tinggi negeri, tapi persyaratannya lama dan panjang. Atau pilihan kedua yaitu buat dulu kampus dengan status swasta, kemudian kalau sudah berjalan, statusnya kita ubah jadi negeri. Kalau yang kedua ini perizinannya lebih mudah,” sambungnya.

Dalam FGD tersebut dibahas pula “Bupati Bekasi Solutions” yang berisi enam ide seperti beasiswa bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat, pengembangan valuasi dan Koridor industri Bekasi-Cikarang, Program CSR Rupiah Nol, Aplikasi Tekno-sosial dan Tata kelola sampah, serta Nir Banjir Bekasi.

“ITB bisa membantu ASN ataupun masyarakat yang ingin mengakses beasiswa, baik dari Pemerintah Indonesia LPDP ataupun pemerintah luar negeri. Kemudian nantinya dilatih bahasa, proposal, sampai ke rekomendasi hingga bisa mendaftar dan lulus,” jelasnya.

Sementara, perkembangan dan perluasan industri yang merambah hingga ke Subang dan Patimban, sebut Dani menjadi alasan pentingnya diupayakan koridor industri agar Kabupaten Bekasi tetap menjadi titik utama.

“Posisi Bekasi sebagai pusat industri terbesar dan tetap me-lead (memimpin), maka kita harus memiliki strategi,” katanya.

Hal lain yang juga dijelaskan Dani adalah persoalan banjir di Kabupaten Bekasi. Untuk yang satu ini, ia mengemukakan dibangunnya akuifer buatan, yakni kolam bawah tanah yang berfungsi menyerap air.

“Jadi, air itu nantinya diserap di daerah setempat, hal ini bisa mengurangi banjir limpahan dari rumah ataupun dari jalan,” terangnya.

Terakhir, ia menyoroti masalah sampah di daerahnya. Sebagai solusi dirinya mengatakan ada sebuah teknologi yang mampu mengolah sampah menjadi tanah yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan urugan.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *