Kota Bandung – Pada akhir Februari lalu Kementerian Kesehatan RI menetapkan kejadian luar biasa (KLB) Difteri di Kabupaten Garut.
Berkaca pada situasi di Garut, Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung, Aries Supriyatna mendorong pemerintah kota (Pemkot) Bandung segera melakukan langkah antisipasi. Hal itu ia sampaikan dalam talkshow di radio PRFM Bandung, Selasa (7/3/2023).
“Tentunya kita harus lebih waspada. Disisi lain, kita juga memiliki pengalaman menghadapi pandemi, sehingga Pemkot melalui Dinkes lebih siap. Jadi, saya kira Dinkes tahu apa yang harus dilakukan agar kasus Difteri tidak terjadi di Kota Bandung,” kata Aries.
Menurut Aries, sejumlah langkah prioritas mencegah Difteri harus dilakukan Pemkot Bandung, termasuk sosialisasi yang lebih masif terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan vaksinasi DPT.
“Ancaman ini harus direspons secara cepat oleh Pemkot Bandung. Kemudian, sistem pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat juga harus menjadi perhatian. Saya dengar sudah ada program imunisasi DPT di Posyandu, ini harus ditingkatan. Mumpung saat ini masih terdengar ada dan semoga memang tidak ada kasus Difteri di kita,” tutur Aries.
DPRD Kota Bandung, terutama komisi D kata Aries akan mendukung berbagai langkah antisipasi Pemkot, melalui penganggaran.
Selanjutnya, ia meminta masyarakat bergerak cepat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika merasakan gejala. Langkah cepat menurutnya penting untuk mencegah
“Kalau ada sesuatu masyarakat bisa cepat datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kondisinya. Ini tentunya penting untuk mengisolir penyebaran kasus penyakit menular. Sehingga kita bisa mengantisipasi agar kejadian Covid-19 tidak terjadi lagi,” ujarnya.
Selain kepada Pemkot Cimahi, ajakan juga disampaikan Aries kepada seluruh pihak agar benar-benar serius dalam menghadapi ancaman penyakit menular Difteri.
“Kita harus ingat bagaimana tersiksa dan terpuruknya kita saat pandemi Coviid-19 ,” pungkasnya.***(hry).