Sekda Jabar Harapkan Petani Milineal Mampu Jadi Generasi Penerus Pertanian di Jawa Barat

Jawa Barat460 Dilihat

Kota Bandung – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja memberi saran kepada para petani milenial sebagai generasi penerus pertanian di Jawa Barat.

Menurut Sekda, para peserta program Petani Milenial jadi tumpuan regenerasi petani yang jumlahnya semakin sedikit.

Ketika generasi muda turut berkontribusi, maka sektor pertanian punyai kesempatan besar tetap bertahan lebih-lebih berkembang jadi sektor yang diandalkan Jabar di dalam hadapi krisis, dengan ilmu dan metode pertanian berbasis teknologi, inovasi, dan kolaborasi.

“Ada satu keyakinan kalau kami melihat pertumbuhan ekonomi bisa bertahan sebab sektor pertanian, kami menopang dengan terlampau baik,” ujar Setiawan Wangsaatmaja waktu membuka Bimtek Petani Milenial Gelombang IX/2022 di Ballroom Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Kamis (1/12/2022).

Setiawan mengedepankan 10 hal yang mesti dimiliki para petani muda agar cepat berkembang. Pertama, hal menyelesaikan masalah, berpikir kritis, kreatif, kebolehan mengelola dan menjalankan orang, berkolaborasi, bisa berinteraksi, kebolehan menilai dan mengambil alih keputusan tepat, berorientasi pelayanan, dan juga kebolehan bernegosiasi dan enteng beradaptasi.

“Skill ini tidak terbatas, (bisa berlaku) di bidang apapun. Seperti umpama tehnik negosiasi, sudi tidak sudi kalian mesti memiliki. Jadi bukan hanya pandai memproduksi tapi bagaimana barang yang telah terbentuk ini dinegosiasikan dengan offtaker, Anda mesti punyai itu,” kata Setiawan.

Menurutnya, petani milenial waktu ini hadapi tiga disrupsi sekaligus yaitu pandemi COVID-19, industri 4.0, dan pemanasan global. Petani milenial dituntut bisa pakai kesempatan dengan pakai teknologi digital, dan paham komoditas mana yang bakal bertahan di tengah ketidakpastian cuaca.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat mengedepankan tiga peran besar sektor pertanian Jabar di dalam ekonomi Indonesia.

Pertama, sebagai bagian tempat utama penghasil keperluan pokok masyarakat terlebih beras. Data BPS 2022, Jabar bisa meningkatkan kontribusi 16,75 persen jadi 17,28 persen.

“Sektor pertanian terhitung punyai peran lumayan besar sebagai sumber lapangan kerja bagi masyarakat. Faktanya hingga dengan 2018, ada 3.8 juta keluarga tani yang bergerak di dalam sektor pertanian,” jelasnya.

Sektor pertanian Jabar, kata Dadan, terhitung jadi penyumbang devisa negara. Nilai ekspor pertanian Jabar hingga Oktober menurut information dari Stasiun Karantina Kelas 1 Bandung, menyumbangkan Rp353 miliar.

Namun demikian, sektor pertanian mesti dapat dukungan sumber daya manusia, permodalan yang mumpuni, lahan pertanian, dan juga ilmu pertanian dan pemasaran yang baik.

Peserta program Petani Milenial gelombang IX/2022 tercatat 600 orang dari obyek 694 orang. Peserta berasal dari 18 kabupaten/kota. Bimbingan teknis terhitung diikuti para penyuluh pertanian dan pendamping petani milenial secara daring.***(Oha).

 

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *