Pemkab Bekasi Segera Terapkan SPBE Untuk Optimalkan Pemerintahan dan Pelayanan Publik

Jawa Barat496 Dilihat

Kabupaten Bekasi – Dukungan infrastruktur komunikasi seperti fiber optik yang sudah mencakup kewilayahan di kabupaten Bekasi, mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk mewujudkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yang secara riil akan ditandai dengan pengembangan berbagai aplikasi.

Kesiapan Pemkab Bekasi tersebut disampaikan Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan usai menghadiri Indonesia Digital Service Living Lab Summit, di kampus Upaya Indonesia Damai (UID), Denpasar, Bali, Senin (21/11/2022).

Menurutnya, seiring dengan dimulainya pemasangan jaringan fiber optik, kabupaten Bekasi telah lama melakukan berbagai langkah dan upaya mewujudkan SPBE.

“Pemkab Bekasi sudah sejak lama melakukan langkah-langkah untuk menerapkannya. Dari infrastruktur kita mumpuni. Tahun 2015 jaringan fiber optik kita sudah mencakup seluruh kecamatan dan ada juga pusat data. Namun memang optimalisasinya belum sempurna,” jelasnya.

Selama mengikuti kegiatan di kampus tersebut, Dani berkesempatan mempelajari beberapa aplikasi yang telah diimplementasikan oleh daerah lain seperti aplikasi pengukuran SPBE, dan e-Sakip yang bermanfaat dalam mengukur efektivitas penggunaan anggaran dari level daerah hingga tingkat kewilayahan dan desa.

Sebagai informasi, aplikasi pengukuran level SPBE telah digunakan oleh Pemkab Sumedang. Menurut Dani, pihaknya dapat beradaptasi dan menerapkan sistem serupa.

“Dari Kabupaten Sumedang saja kita bisa adaptasi aplikasi untuk mengukur level SPBE kita, nantinya bisa dibandingkan dengan kabupaten atau kota lainnya. Ada lagi e-Sakip, mulai dari tingkat kabupaten sampai desa,” jelasnya.

Dijelaskan Dani, aplikasi yang diadaptasi dari daerah lain seperti Sumedang akan mengurangi biaya atau anggaran pembangunan aplikasi dan penyelesaian kendalanya. Bahkan Pemkab Bekasi menurutnya, dapat langsung menerapkan dan melakukan ujicoba pada aplikasi tersebut.

“Dengan program ini, kita tidak usah keluar anggaran untuk membangun aplikasi dan menguji coba aplikasi yang tadi ditawarkan, karena manfaat dan antisipasi kendalanya kita sudah tahu,” ungkapnya.

Dari penerapan aplikasi tersebut, Dani berharap indeks SPBE di daerah yang dipimpinnya akan meningkat. Di sisi lain kata Dani, setiap daerah dapat bersama-sama melakukan transformasi digital dalam menjalankan pemerintahan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Tujuan spesifiknya untuk meningkatkan indeks SPBE, tapi intinya adalah bagaimana kita bersama-sama melakukan transformasi digital dalam pelayanan publik dan pemerintahan,” imbuhnya.

Di Bali, acara Indonesia Digital Services Living Lab Summit digagas oleh Pemkab Sumedang. Bupati dan walikota se-Indonesia hadir dan bertemu untuk berbagi pengalaman seputar penerapan SPBE di daerahnya masing-masing.

Acara yang secara virtual dihadiri Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Azwar Anas dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan tersebut, menjadi wahana pembelajaran dan berbagi pengalaman antar kabupaten/kota yang pernah mengunjungi Kabupaten Sumedang dengan indeks SPBE tinggi di tingkat nasional.***(jnn).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *