Kota Bandung Hadirkan Dapur Sehat Atasi Stunting

Bandung Raya744 Dilihat

Kota Bandung – Stunting merupakan problem kritis yang perlu penanganan secara cepat dan menyeluruh. Penyuluh KB, dan institusi penduduk perkotaan (IMP), TP PKK sebagai ujung tombak program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga merencanakan (bangga kencana) mampu memainkan peran perlu untuk mengintervensi keluarga berisiko stunting secara langsung di lapangan.

Atas perihal itu, peranan mengantisipasi terjadinya stunting, Pemkot Bandung bersama PKK Kota Bandung meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), di Hotel Four Points, Senin 14 November 2022.

Peluncuran ini, dihadiri langsung oleh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana dan para kader Posyandu sampai TP PKK kecamatan.

Kegiatan tersebut ditunaikan selama 5 hari, 14-18 November 2022. Kegiatan pelatihan Dashat pun ditunaikan termasuk di Hotel Grandia.

“Stunting diakibatkan oleh sanitiasi, lingkungan sampai gizi yang buruk. Jika lingkungan, maka kudu ODF 100 persen. Kalau gizi buruk, pelatihan layaknya ini, untuk bayi termasuk ibunya dapatkan gizi yang seimbang,” kata Wali Kota Bandung, Yana Mulyna.

Hadirnya Dashat ini, lanjut Yana, mampu membawa kampung KB menjadi berkualitas. Dengan diselenggarakan pelatihan ini mampu tingkatkan pemberdayaan penduduk dalam usaha pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting (terutama berasal dari keluarga yang kurang mampu).

“Kegiatan ini pun diupayakan tingkatkan mutu gizi masyarakat, khususnya bagi keluarga berisiko stunting lewat optimalisasi beragam sumber daya dalam rangka mempercepat usaha penurunan stunting,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, stunting merupakan masalah yang kudu beroleh perhatian khusus, dikarenakan stunting mampu mengganggu perkembangan dan perkembangan anak, dan tidak cuma menyerang secara fisik tetapi termasuk perkembangan anak.

“Kota Bandung kala ini termasuk belum terbebas berasal dari masalah stunting, pada th. 2021 masih ada sekitar 7,59 persen atau sebanyak 7.568 balita dalam keadaan stunting dikarenakan mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi,” katanya.

Ia menambahkan, PKK menghadirkan kolaborasi bersama beragam sektor dalam mengimbuhkan solusi pada masalah stunting ini. Bekerja sama bersama DPPKB Kota Bandung lakukan pelatihan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) bersama tema ”Dashat PKK di Kampung KB Atasi Stunting”.

“Melalui pelatihan ini para kader dan penggerak di lapangan beroleh pencerahan berkenaan pentingnya makanan yang sehat dan bergizi untuk menangani stunting. dalam program PKK kita mengenal termasuk bersama istilah makanan B2SA (makanan beragam, bergizi seimbang dan aman),” ujarnya.

Yunimar menerangkan, Kota Bandung udah lakukan beragam inovasi dalam rangka usaha percepatan penurunan stunting, yakni Bandung Tanginas (Bandung Tanggap Stunting bersama Pangan Aman dan Sehat) yang merupakan aktivitas TP PKK Kota Bandung yang dalam pelaksanaannya udah bekerja sama bersama beragam pihak.

“Gerakan ini ditunaikan terasa th. 2019 bekerja sama bersama Baznas Kota Bandung dalam penyaluran makanan siap santap yang bergizi seimbang bagi 1000 HPK di 15 kelurahan lokus stunting. Kemudian makin tambah pada th. 2021 masih bekerja sama bersama Baznas Kota Bandung pemberian pangan aman dan sehat ditunaikan di 151 kelurahan se Kota Bandung,” beber Yunimar.

Selain itu, lanjutnya TP PKK lakukan pelatihan kader posyandu se kota bandung bekerjasama bersama PDGMI (Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia) yang punya tujuan untuk tingkatkan kekuatan kader dalam menimbang dan mengukur balita di posyandu serta tingkatkan pengetahuan kader berkenaan stunting.

“TP PKK termasuk bekerja sama bersama Telkom University dalam mengembangkan aplikasi bandung tanginas dan memicu alat ukur timbangan dan tinggi badan digital yang tersambung bersama aplikasi Bandung Tanginas,” tahu Yunimar.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung, Kenny Kaniasari menerangkan, aktivitas tersebut dilatarbelakangi faedah kampung keluarga memiliki kwalitas bagi masyarakat.

Kampung KB merupakan salah satu senjata pamungkas pemerintah dalam menangani masalah kependudukan, dimana sebagai ikon pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga merencanakan (Bangga Kencana).

“Kampung KB (keluarga berkualitas) kala ini disi bersama salah satu aktivitas yang baru yakni dalam aktivitas dashat, menjadi aktivitas ini diinginkan mampu membawa kampung KB menjadi berkualitas,” ujarnya.

Kenny mengatakan, target penyelenggataan pelatihan ini mengimbuhkan pemberdayaan penduduk soal gizi seimbang.

“Meningkatkan mutu gizi penduduk keluarga berbahaya stunting, termasuk sebagai usaha penurunan stunting khususnya ditingkat kewilayahan,” tuturnya.***(amd).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *