Emma Dety Berikan Arahan Pentingnya PHBS Remaja Kabupaten Bandung

Bandung Raya598 Dilihat

Kabupaten Bandung – Sosialisai pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masih menjadi fokus kegiatan pemerintah kabupaten (Pemkab) Bandung. Bertempat di desa Dampit, kecamatan Cicalengka, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung, Emma Dety Dadang Supriatna memberikan edukasi PHBS kepada remaja, Kamis (17/11/2022).

Secara umum pemahamam PHBS disampaikan Emma kepada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Terbuka Dampit. Namun secara khusus untuk remaja putri mendapatkan tablet tambah darah (TTD). Menurut Emma mengkonsumsii tablet tambah darah sangat penting, terutama bagi remaja putri agar terhindar dari anemia dan pencegahan stunting.

“Pemberian TTD tak hanya untuk siswi remaja di ini saja, tapi untuk remaja putri lainnya yang ada di semua kecamatan di Kabupaten Bandung. Mereka harus sama-sama minum TTD seminggu sekali,” tutur Emma.

Emma juga mengajak para remaja agar mengkonsumsi beragam makanan bergizi baik, tidak hanya pada satu jenis makanan saja.

“Saya tak melarang mereka makan seblak, tapi untuk menambah gizi makanan bisa makan telur, sayuran, dan daging. Hindari makanan yang gurih, karena bisa menimbulkan anemia,” pesannya.

Selain anjuran minum TTD dan ajakan mengkonsumsi makanan bergizi, Emma juga melengkapi arahannya kepada remaja agar cukup beristirahat (tidur). Dengan durasi tidur yang cukup menurutnya akan menyegarkan badan, karena aliran darah ke otak menjadi lancar.

“Saya kembali mengingatkan, pencegahan anemia harus sedini mungkin. Termasuk cegah stunting,” tegasnya.

Pendidikan juga menjadi materi arahan Emma saat itu, ia mengimbau agar remaja saling mengingatkan dan mengajak temannya untuk mengenyam pendidikan formal.

“Di sekolah terbuka, siapapun dan kapan pun bisa sekolah. Ajak mereka yang belum sekolah, harus sekolah,” imbuhnya.

Desa dampit menurut Emma memiliki potensi ekonomi sektor pertanian yang sangat besar. Untuk itu ia mengajak remaja agar memiliki kemauan untuk mengejar kesuksesan dengan menjalani profesi dan bisnis pertanian.

Dalam kesempatan itu Emma berpesan agar para remaja tidak berpikiran dan merencanakan nikah di usai muda. Ia justru mengingatkan agar remaja menikah pada usia yang cukup, yakni diatas 20 tahun. Dengan demikian dikatakan Emma akan terhindar dari resiko stunting pada bayi.***(bds).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *