Berpotensi Jadi Terbaik, Kelurahan Kebon Gedang Sukses Bangun Sejumlah Inovasi

Bandung Raya963 Dilihat

Kota Bandung – Kota Bandung tengah mengikuti Verifikasi Akhir Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) Tahun 2022 di Kantor Kelurahan Kebon Gedang Kecamatan Batununggal, Selasa 22 November 2022.

Kelurahan Kebon Gedang tampil memaparkan sejumlah inovasinya. Pada peluang tersebut, paparan disampaikan oleh Ketua TP PKK Kelurahan Kebon Gedang Nenden Renti Yusuf.

“Kami laksanakan pemberdayaan lewat program Sekoper Cinta, kolaborasi lintas sektor, serta pelatihan keterampilan,” ujar Nenden di dalam paparannya.

Beberapa program yang dipaparkan pada lain Ruang Rindu (Ruang Perlindungan Ibu dan Anak), Pelayanan Hukum, Ngadisqo (program pengajian rutin), Sipeda, Sigaban (Sistem Informasi Gizi Batununggal) untuk mencatat balita sasaran Posyandu.

Lalu ada Lembur ASI untuk menaikkan cakupan ASI Ekslusif, Jumpalit (jumpa balita), Lasegar (lansia sehat bugar) Kang Ibing (program penurunan angka stunting), Dashat (dapur sehat atasi stunting), Kampung Berkebun Kibar, Gumeulis (Gerakan Menciptakan Lingkungan Sehat), Rumah Sehat, Gejebur (Gerak dan Jalan Kaki Menjadi Bugar), serta Ibu Cinta (Ibu-ibu Cinta Angklung).

Belum habis, masih ada pula program Bang Kasep (Bangga Kagungan Septic Tank) dan Tiru Jait (Tinu Rujit Jadi Duit) yang merupakan program penanganan limbah serta usaha mewujudkan ODF 100 persen.

“Program ini ada di RW 08, yang jadi Lokus P2WKSS,” ucapnya.

Dalam peluang tersebut, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menyebut pembangunan di Kota Bandung melibatkan seluruh pihak, terhitung wanita.

Apalagi menurutnya, kuantitas masyarakat wanita di Kota Bandung lebih banyak daripada masyarakat pria.

“Kami mendorong kesibukan pembangunan apapun dan tidak melihat gender,” ujar Ema.

Selain itu, Ema terhitung memperkenalkan Kelurahan Kebon Gedang sebagai keliru satu kelurahan paling baik yang dimiliki Kota Bandung.

Menurut Ema, walaupun kepemimpinan di lokasi ini silih berganti, tapi program pemberdayaan masyarakat tetap berjalan.

“Ada keberlanjutan pembangunan yang aku rasa ini luar biasa,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Tim P2WKSS, Eva Fandora menyebut, kesibukan ini merupakan usaha peningkatan pemberdayaan perempuan di Jawa Barat dan terutama di Kota Bandung untuk mewujudkan visi Jabar Juara Lahir Batin.

“Tentu ini dicapai dengan inovasi dan kolaborasi,” ucapnya.

Di segi lain, Eva terhitung menyebut Kota Bandung sebagai kota ter-aktif di dalam program Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita) Pemprov Jabar dengan lulusan sekitar 64.000 terhadap tahun 2022.

Jumlah itu meningkat dari sebelumnya sekitar 32.000 lulusan Sekoper Cinta terhadap 2021.

Dengan tren positif tersebut, Eva berharap program P2WKSS mampu mengakselerasi peran perempuan, terutama di Kota Bandung.

Eva mengapresiasi peran luar biasa para perempuan di sedang banyaknya tantangan hidup di era modern.

“Semoga kami mampu menghadirkan manusia berbudaya berkwalitas produktif lewat pelayanan,” tuturnya.***(amd).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *