Tingkatkan Kualitas Kuliner Bandung, Disparbud Gelar Seminar Kesehatan Makanan

Bandung Raya908 Dilihat

Kota Bandung – Sebagai kota wisata, Bandung juga dikenal sebagai kota dengan citarasa kuliernya yang mampu menghipnotis wisatawan dari berbagai daerah. Namun Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung kualitas kuliner Bandung juga harus diperhatikan, terutama terkait kesehatan makanannya.

Untuk mewujudkan harapan tersebut, sedikitnya 20 perwakilan setiap kecamatan diundang dalam seminar yang diselenggarakan oleh Disparbud kota Bandung, Selasa (18/10/2022). Seminar yang berlangsung di Padepokan Seni Mayang Sunda tersebut mengusung tema Bandung Culinary Festival (Asian African Fusion Fest). Seluruh perwakilan kecamatan juga menerima materi terkait Pengembangan Sistem Pemasaran.

Kepala Disparbud kota Bandung, Arief Prasetya menuturkan, seminar yang diselenggarakan pihaknya memiliki tujuan pengembangan ekosistem ekonomi kreatif kota Bandung. Disampaikan Arief, salah satu materi utama dalam kegiatan tersebut adalah mengedepankan kesehatan makanan.

Seminar tersebut meurut Arief terselenggara berkat kerjasama pihaknya dengan Dekranasda kota Bandung. Mewakili kecamatan masing-masing, peseta seminar berasal dari Co-Working Space hingga Kampung Wisata Kreatif.

“Kota Bandung sebagain kota krearif dan kuliner, ini menjadi acuan kita untuk lebih dalam menjadi daya tarik kuliner khususnya untuk kualitas yang lebih baik,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Arief Syaifudin.

Arief juga mengingatkan bahwa kota Bandung yang tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), memotivasi mayarakat dan pemerintah untuk meningkatkan daya tarik wisata dari sisi yang lain, salah satunya kuliner.

“Agar kualitas kuliner tetap terjaga maka perlu dilaksanakan berbagai pelatihan.Jadi kita siapkan diri untuk menjual kelebihan kita. Sehingga kolaborasi dan hal lain bisa dimaksimalkan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Kota Bandung, Sri Susiagawati mengatakan, peserta seminar berjumlah 20 orang yang merupakan perwakilan dari 20 kecamatan di kota Bandung.

Masih menurut Sri, seminar tersebut merangkul sub sektor kuliner yang menjadi potensi wilayah kecamatan. maka dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan dengan menggali wawasan penglolahan masakan, informasi gizi sampai pada tahap akhit, yaitu demo masak.

“Harapannya adalah ingin menjadikan Kota Bandung sebagai destinasi wisata makanan tradisional Sunda,” ucap Sri.

Pemateri seminar yang juga merupakan Dosen Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Theresia Gunawan menje;askan kriteria makanan sehat. Menurutnya, syarat makanan sehat sangatlah mudah, yakni mengandung gizi dan zat seimbang.

“Makanan sehat itu sederhana, makanan yang mengandung gizi atau zat yang seimbang. Harus ada keduanya dan tidak boleh hanya mengandung satu bagian. Makanan sehat itu mengandung makro dan nutrisi yang cukup, terdiri dari karbohidrat, protein dan lemak. Fungsinya banyak, membangun otot, jaringan otak, suhu tubuh. Dengan ini badan akan normal yang bersumber dari vitamin dan mineral,” terangnya.***(amd).

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *