Pemkot Bandung Siap Kolaborasi Bangun Ekosistem Smart City 

Bandung Raya566 Dilihat

Kota Bandung – Kota Bandung siap berkolaborasi didalam membangun ekosistem smart city. Hal itu senada dengan tema Indo Smart City Forum & Expo (ISCFE) “Kolaborasi Multi Pihak didalam Membangun Ekosistem Smart City” yang berlangsung di Solo Techno Park, Surakarta, Rabu 12 Oktober 2022.

“Kota Bandung merupakan salah satu kota terbaik didalam penerapan smart city. Ke depan kami bakal tetap memaksimalkan potensi dan inovasi kota yang di dalamnya tersedia stakeholder, pengusaha, akademisi, media, pemerintah termasuk untuk membangun kota yang inovatif selesaikan berbagai persoalan di kotanya,” kata Kepala Dinas Kominikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana di sela-sela ISCFE 2022.

Adapun tema yang digelar selama tiga hari itu pada lain, kebijakan smart city membantu layanan publik,

pengembangan smart city mobility terintegrasi dan kolaborasi untuk penguatan ekosistem smart city.

Yayan menyampaikan, berbagai inovasi yang tersedia di Kota Bandung bisa membantu kebutuhan masyatakat termasuk sistem pemerintahan yang cerdas.

“Dalam artian ini, pemerintah yang cepat tanggap, layanan yang transparan termasuk selagi begitu efisien. Penerapan ini tidak lepas berasal dari teknologi, karena membantu sekali,” ujarnya.

“Kota Bandung keliru satu pengguna internet terbesar, 80 prosen warganya pengguna internet. Tingkatkan pengelolaan teknologi informasi, menjadi infrastruktur-nya tidak tersedia kembali yang blank spot agar infrastruktur mesti merata. Bandung termasuk hadapi 5G, sebagai percontohan sebagian di Indonesia, dengan ini bisa menambah pertumbuhan ekonomi termasuk pertumbuhan knowledge jadi cepat luas dan mudah,” beber Yayan.

Ia mengatakan, inovasi di Kota Bandung, layaknya Buruan SAE yang memannfaatkan lahan kosong di tempat tinggal apalagi di perkantoran untuk dijadikan lahan kebutuhan pokok sehari-hari.

Tak hanya itu, Kang Pisman (Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan) menjadi program unggulan yang semua masyarakat bisa menerapkannya. Salah satu dengan memilah sampah menjadi berasal dari sumbernya.

“Kita tetap gencarkan ketahan pangan. Bahwa Bandung ini kota jasa asupan pangan berasal dari tempat sekitarnya, agar mesti berupaya untuk memaksimalkan kebutuhan di lingkungan tiap-tiap agar miliki nilai ekonomis,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Safrizal ZA menyebut smart city di Indonesia termasuk tengah bermunculan. Maka Kementerian Dalam Negeri tetap berkolaborasi dengan berbagai kota untuk memajukan penerapan smart city.

“Saat ini, smart city yang tengah berkembang tersedia berbagai tahap. Ada yang baru inisiasi, berkembang, sampai tahap mature,” bebernya.

“Harapannya, jadi banyak kota di Indonesia yang mature, yang sempurna. Tahun depan, kami bakal menjadi mengukur maturasi penerapan smart city di Indonesia melalui Peraturan Pemerintah berkenaan Perkotaan,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Bima Arya Sugiarto mengatakan udah kira-kira 10 th. smart city bersentuhan dengan kota-kota di Indonesia. Namun belum semua penerapan smart city bisa beri tambahan fasilitas minimum dasar layanan yang diperlukan oleh warga.

“Padahal smart city bisa membantu kota-kota di Indonesia untuk menjemput peluang. Ada kesempatan untuk menambah komponen memproduksi didalam negeri, untuk menggairahkan UMKM, untuk tiap-tiap kota memaksimalkan potensinya. Smart city semestinya membantu ke arah sana. Nah, di Solo ini luar biasa jika bicara UMKM dan kolaborasi dengan stakeholder pentahelix,” tahu Bima.

Saat ini, lanjut Wali Kota Bogor itu, udah bukan eranya command center. Namun udah memasuki collaboration center. Di Kota Bengawan, dengan terdapatnya Solo Techno Park, adalah contoh collaboration center yang membantu penerapan smart city.

“Saya menyaksikan pertumbuhan Solo sebagian th. paling akhir tetap bergerak maju. Tidak stagnan, apalagi mundur. Yang bisa kami menyaksikan secara kasat mata. Tapi termasuk pemerintah kota terbuka membangun kolaborasi dengan warganya. Sehingga benefitnya bisa dirasakan warganya. Saya menyaksikan itu yang maju di Solo,” katanya.***(amd).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *