Ketua DPRD Kota Bandung Sampaikan Visi Bandung Agamis Sejak Usia Dini

Bandung Raya631 Dilihat

Kota Bandung – Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menghadiri focus kelompok discussion (FGD) Kajian Bandung Kota Agamis Tahun 2022, di Hotel Horison, Bandung, Kamis (27/10/2022).

Dalam FGD itu, Tedy memberi tambahan presentasi terkait peristiwa dan perkembangan keberadaan Bandung Agamis sebagai tidak benar satu visi penopang pembangunan Kota Bandung cocok janji wali kota dan wakil wali kota Bandung 2018-2023 terpilih, Oded M Danial-Yana Mulyana.

Melalui visi ini, kata Tedy, Kota Bandung melandaskan pembangunan bersama dengan penuh kebaikan dari nilai agama yang dibentuk terasa dari usia dini.

“Tentu harapan besarnya terlahir pembangunan kota dari warga yang jujur, amanah, solutif, itu yang menjadi harapan kita bersama. Tentu diawali bersama dengan pemahaman keagamaan,” tuturnya.

Dalam paparannya, Tedy menyebutkan bahwa visi Bandung Agamis merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Visi ini merupakan manifestasi dari kesempurnaan kehidupan beragama sebagai bentuk perintah Tuhan bahwa obyek akhir dari kehidupan beragama perlu mampu menjadi rahmat bagi alam semesta.

“Terwujudnya penduduk yang agamis adalah keadaan yang perlu hadir selama masa,” ujarnya.

Dalam penduduk yang agamis, kata Tedy, seluruh warga penduduk mengamalkan ajaran agama masing- masing ke didalam bentuk cara berfikir, bersikap dan berbuat.

“Ajaran agama tidak saja hanya dijadikan aktivitas ritual tapi termasuk diimplementasikan ke didalam pencapaian pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sosial kemasyarakatan,” ujarnya.

Ia menambahkan, visi Bandung Agamis terefleksikan didalam pengakuan misi ke-1 dari 5 Misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung yaitu “Membangun Masyarakat yang Humanis, Agamis, Berkualitas, dan Berdaya Saing.”

Pelaksanaan misi dilakukan bersama dengan strategi-strategi di antaranya “Memfasilitasi Terwujudnya Pembinaan Umat Beragama.”

“Kita paham yang dijadikan konsep almarhum Mang Oded dan dilanjutkan Pak Yana ini menjadi ruh Kota Bandung,” ujarnya.

Misi ini diwujudkan melalui program-program di antaranya pembangunan keluarga yang kokoh berbasis nilai agama dan budaya. Misi ini mendorong agar keluarga-keluarga Kota Bandung menjadi fondasi hidup bermasyarakat.

“Kalau keluarga kuat, negara pun dapat hebat. Pendidikan ini diawali dari rumah masing-masing,” ujar Tedy.

Selain itu, tersedia pula program memfasilitasi peningkatan kesejahteraan sumberdaya manusia di bidang keagamaan, serta fasilitasi pembangunan fasilitas dan prasarana serta penyelenggaraan aktivitas bidang keagamaan.

Tedy menuturkan, manusia perlu pula spiritual yang unggul. Jika visi Bandung Unggul menitikberatkan terhadap keunggulan manusia Kota Bandung dari segi intelektual, visi Bandung Agamis didalam koridor religiositas cocok agama masing-masing dapat membangun manusia yang lengkap yaitu yang unggul intelektualnya, unggul spiritualitasnya, sejahtera jasmaninya, dan lingkungan hidup yang nyaman serta beradab.

Dalam misi ini termasuk terkandung janji Kepala Daerah Untuk Bandung Agamis 2018-2023 melalui Gerakan Menyemarakkan Tempat Ibadah. Meski kala ini Kota Bandung belum mendeklarasikan bebas Covid-19 seturut peraturan pemerintah pusat, tapi ia menghendaki tempat ibadah ini semakin semarak.

“Orang kreatif banyak sekali. Tetapi masih banyak PR terutama bagi anak muda. Mereka perlu pendekatan lebih menarik, pendekatan lebih persuasif, agar mereka mau ke tempat ibadah,” ujarnya.

Janji wali kota lainnya yang tertuang untuk visi dan misi ini termasuk mengamanatkan peningkatan intensif untuk guru mengaji bagi umat Muslim serta bagi guru agama lainnya.

Janji wali kota termasuk menggratiskan sertifikasi tempat ibadah.

Dalam program Bandung Bersatu, Tedy mengutamakan pembangunan didalam bingkai kebersatuan antarumat beragama. Program rutin silaturahmi tokoh agama dan lintas agama ini sudah diawali sejak Oded M Danial memimpin Bandung.

“Sebelum perayaan hari besar agama, tetap mengakibatkan tokoh agama. Dimulai dari era Wali Kota Bandung Oded M Danial. Kita paham keberagaman Indonesia ini luar biasa kita perlu memuliakan agama. Bagi umat Islam, Bandung Bersatu ini mendorong ASN dan termasuk publik lainnya untuk salat berjamaah tepat waktu. Itu modal bagi kita bangsa maju yang diawali dari kedisiplinan,” katanya.

Yang turut hadir dari visi Bandung Agamis ini yaitu program Bandung Berbagi. Tedy mengatakan, banyak penghargaan bagi Indonesia sebagai negara paling dermawan.

“Jadi, jangan pernah mengurangi kontribusi kecil yang tentu di lapangan berdampak besar. Masyarakat Tionghoa Peduli kala pandemi gerak cepat menggulirkan pertolongan bagi masyarakat,” tuturnya.

Dalam visi Bandung Agamis ini termasuk memasukkan upaya mendorong kesejahteraan bagi warga yang hiraukan didalam segi keagamaan ini. Terdapat program 1 Koperasi Masjid di tiap tiap masjid di kelurahan.

“Banyak yang terjebak rentenir. Kami paham betul masalah ini. Tentu kita terbuka terkecuali tersedia masukan lain yang positif untuk mencukupi misi ini. Program-program ini tentu sudah berlangsung baik dan harapan terus dipertahankan,” tutur Tedy.***(hry).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *