Kabupaten Bandung – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) gencar melakukan penghijauan dengan menanam pohon keras.
Seperti yang dijalankan oleh Kodam III Siliwangi, Kostrad, dan Kopassus secara bersama menanam beberapa tanaman di lokasi Kabupaten Bandung, Rabu (12/10/2022).
Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Maruli Simanjuntak mengatakan, musim penghujan yang menjadi berjalan di Jawa Barat menjadi memontum yang pas untuk menanam pohon.
“Sebenarnya kami tiga, yakni Kostrad, Kopasus dan Kodam III secara bersama-sama. Kebetulan saat ini telah musim hujan momentum yang baik untuk menanam. Saya termasuk sampaikan tidak mau lagi basa basi mengenai menanam, 1000 pohon saja, yang perlu jadi. Daripada banyak tetapi tidak terkontrol. Kalau yang ini terkontrol baru kami nanam lagi”, ujar Maruli.
Sebanyak 50 ribu pohon disiapkan untuk ditanam bersama di kabupaten Bandung. Pangkostrad menghendaki seluruh pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.
“Dari Kopassus dan Kodam III banyak sekali, makanya segitu banyak ini tetapi yakin jadi. Ini tersedia 50 ribuan dapat menjadi pilot project, kami dapat nanam sendiri”, imbuhnya.
Maruli menyinggung soal ketersediaan air, maka dengan penanaman pohon yang dijalankan dirinya menghendaki dapat menjadi solusi untuk lahan sehingga dapat menyimpan cadangan air.
Namun Maruli jelas bahwa kesibukan penanamaan pohon sebagai solusi dapat dijalankan secara bertahap.
“Kita wajib banyak menanam pohon keras, makanya sebetulnya pohon yang bagus itu beringin, itu sejak masa Belanda telah ditanami cuma tumbuhnya lama. Kira-kira apa yang dapat kami melakukan untuk mengimbangi masalah polusi, menjaga fauna ciri khas daerah, maka nanti kami dapat konsisten tanam. Ini wajib sementara 5-10 tahun kedepan, tetapi jika kami tidak mulai, kami tidak dapat pernah dapat, ringan mudahan”, sambungnya.
Dalam kesibukan yang dihadiri olah wakil Bupati (Wabup) Bandung, Sahrul Gunawan tersebut, Pangkostrad termasuk menyoroti banyaknya alih manfaat lahan. Hal berikut menurutnya menjadi tantangan tersendiri untuk seluruh pihak menjalin kerjasama dan komunikasi yang baik sehingga program menanam pohon dapat konsisten dijalankan dengan menambah luas kawasan hutan.
Ia mencontohkan nasib situ Lembang yang berada di kabupaten Bandung Barat. Menurut Maruli, jika hutan di situ Lembang tidak digunakan untuk latihan Kopassus maka nasib hutannya dapat terbengkalai dan berdampak pada debit air di situ Lembang.
“Alih manfaat lahan sebetulnya banyak, makanya kami komunikasi dengan PTPN dan Perhutani, mana yang terlalu mungkin untuk dihutankan lagi dan mana yang mau menjadi lahan produksi. Ini wajib kerjasama seluruh pihak sehingga lebih serentak”, jelas Maruli.
Beberapa kawasan di Jawa Barat disebut Maruli sebagai target program penanaman pohon keras untuk mengembalikan manfaat hutan yang sebenarnya. Ia menyebut lokasi seperti Tasikmalaya, Sukabumi, Maleber, Ciwidey dan lokasi Korem lainnya sebagai kawasan potensial implementasi kesibukan reboisasi.
Sementara itu Wabup Bandung, Sahrul Gunawan sempat mengemukakan pesan kepada masyarakat sehingga punyai permohonan yang kuat untuk melestarikan alam.
“Masyarakat wajib lebih mempelajari kultur untuk memelihara alam ini yang sebetulnya wajib dipelajari. Jangan buang sampah sembarangan, jika tersedia aturannsari pemerintah di ikutilah, semuanya demi menghindari bencana alam”, kata Sahrul.
Himbauan Wabup termasuk disambut oleh Pangkostrad, ia mengamini dan termasuk mengajak sehingga masyarakat ikuti anjuran pemimpin area dan pemerintah. Maruli mengatakan, ajakan Wabup Sahrul termasuk relevan untuk masyarakat yang berada di lokasi perkotaan.***(bds).