Lestarikan Warisan Budaya, Disparbud Kembangkan Destinasi Wisata Berbasis Forklor

Kabupaten Bandung Barat – Dinas Parawisata dan Budaya Kabupaten Bandung Barat akan luncurkan jurnal ilmiah dari ensiklopedia budaya berbasis forklor sebagai identitas dan penguatan sosial budaya di bandung barat, Senin (15/08/22).

Wisata Guha Pawon adalah destinasi yang kaya warisan budaya seperti upacara adat, ritual, ngarambet dan lain sebagainya sehingga situs Guha Pawon ini berupa gua yang pernah dihuni sejak purbakala dan kini berstatus sebagai bangunan dan situs cagar budaya.

Kasi Pamong Budaya Disparbud Kabupaten Bandung Barat Hernandi Tismara menjelaskan, budaya pada persepsi masyarakat zaman dulu menjadi hal yang tabu sehingga baginya budaya itu perlu tafsir dan dipahami secara keilmuan dan tidak kait-kaitkan dengan persembahan apalagi mistis.

“Kalau dulu yang namanya kebudayaan tuh hal yang tabu, jadi banyak para peniliti yang datang kesini yang ditolak oleh para pemangku adat, setelah saya melakukan pendekatan bahwa kebudayaan itu harus diwariskan,” ujar Hernandi Tismara saat Talkshow Pelesiran, Senin (15/08/22).

Menurut Hernandi, upaya disparbud menerbitkan buku terkait dengan forklor salah satunya bertujuan melestarikan budaya di wilayah wisata Guha Pawon dengan mengacu kepada Undang-undang No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Selain wisata, cagar budaya yang harus di angkat seperti bahasa, adat istiadat, ritual, sesajian hingga pengetahuan tradisional itu di angkat kemudian dan di tafsir sebagai ensiklopedia budaya Guha Pawon setelah melalui riset sidang Warisan Budaya Takbenda (WBTb).

“Kami dari bidang kebudayaan itu sedang meluncurkan buku terkait dengan forklor, seperti tradisi budaya lokal kita terjemahkan secara keilmuan bahwa dulu seperti itu tuh maknanya seperti ini, jadi budaya yang diangkat oleh disparbud itu dipahami masyarakat secara jelas,” tutur Hernandi.

Kendati demikian, dari berbagai aspek tradisi kebudayaan seperti tradisi lisan, legenda, mitos, jangjawoka menjadi kekayaan di kabupaten bandung barat yang harus dilestarikan sehingga tidak lagi menjadi hal tabu yang justru dituturkan dari orangtua kepada anak cucunya turun menurun.

 

 

 

Jurnalis: Armanda

 

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *