Bandung Barat – Sebanyak lebih dari 200 pelajar di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengeluhkan gejala keracunan seperti mual dan pusing usai mengkonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG) pada Selasa (28/10/2025).
Ratusan belajar tersebut secara berangsur mulai memenuhi posko penanganan di Desa Cibodas sejak Selasa siang hingga Rabu dini hari.
Kepala Desa Cibodas Dindin Sukaya menuturkan, dirinya terjun ke Puskesmas Cibodas setelah mendapatkan informasi jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan terus bertambah.
Baca juga: Bea Cukai Jabar Musnahkan Jutaan Batang Rokok Ilegal: Rugikan Masyarakat dan Negara
“Saya langsung turun ke Puskesmas pada Pukul 14.00 WIB. Setelah itu makin bertambah lagi hingga Rabu pukul 04.00 WIB sebanyak 132 orang,” ungkapnya.
Dijelaskan Dindin, MBG hari itu terdistribusi ke sejumlah sekolah yang ada di dua desa, yakni Desa Cibodas dan Suntenjaya. Diantaranya SMPN 4 Lembang, SMK Putera Nasional, serta beberapa sekolah dasar.
Berdasarkan data yang disampaikan Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, hingga Rabu sore total siswa terdampak keracunan berjumlah 202 orang, satu diantaranya merupakan ibu hamil.
Baca juga: Sekda Jabar Sebut Nilai Program Strategis Nasional di Daerah Lebihi TKD: Optimalkan Pembangunan
“Ada ibu hamil yang mendapatkan MBG itu satu orang terdampak, tapi alhamdulillah sudah pulang dan sembuh total,” kata Dindin.
Hingga Rabu pukul 17.00 WIB, dari 202 orang terdampak, 10 siswa diantaranya masih diobservasi di Aula Desa Cibodas dan 14 siswa di RSUD Lembang. Sementara 178 siswa diantaranya sudah diperbolehkan pulang.
Salah satu siswa SMPN 4 Lembang bernama Nazwa menceritakan menu MBG yang diterima bersama rekan-rekannya berisi nasi, rolade, sayur, tempe goreng, dan buah klengkeng.
Baca juga: Wali Kota Cimahi Ingatkan Pembangunan Nasional di Pundak Pemuda Indonesia
Program MBG kata Dindin, memiliki tujuan yang baik guna mencegah gizi buruk dan stunting di masa mendatang. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk tetap mendukung program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto itu.
“Kita tetap dukung program ini, namun mungkin pihak penyelenggara dapat lebih teliti lagi agar kejadian serupa tidak terulang,” harapnya.
Dari pantauan Warta Pajajaran di lapangan, hingga Rabu pukul 17.18 WIB tak lagi terlihat adanya siswa yang mendatangi posko penanganan keracunan di Desa Cibodas.
Baca juga: Pembunuhan Wanita Paruh Baya di Cimahi Selatan Terungkap, Tersangka Ditembak Polisi
Sebelumnya, sejumlah siswa bergejala lebih sejak Selasa malam sempat dirujuk ke RSUD Lembang, Klinik Sespim Polri, serta Puskesmas Cibodas.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada media, para relawan, semua usur Forkopimcam Lembang, lembaga Desa Cibodas, dan komunitas ambulans yang turun dalam menangani keracunan ini,” ucapnya.***(Heryana)

























