BIJB Kertajati vs Husein Sastranegara, DPR: Saling Melengkapi, Bukan Saling Mematikan

Jawa Barat23 Dilihat

Kota Bandung – Wakil Ketua DPR RI Saan Mustofa menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Majalengka, dan Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Barat, Minggu (5/10/2025).

Dalam kunjungan kerja tersebut, Saan Mustopa sempat meninjau BIJB Kertajati dan Bandara Husein Sastranegara. Dari kedua bandara tersebut, Saan mencatat beberapa hal yang menjadi kelemahan masing-masing.

Setidaknya ada tiga catatan dari Saan Mustopa terhadap BIJB Ketajati. Diantaranya, bandara terbesar kedua di Indonesia itu masih memiliki keterbatasan aksesibilitas, tingkat keterisian yang rendah, hingga rute penerbangan yang saat ini berhenti.

Baca juga: Pemkot Bandung Catat Lebih dari 90 Miliar Uang Berputar Selama Bandung Great Sale

Sedangkan di Bandara Husein Sastranegara, politisi Partai Nasdem itu mencatat tiga poin yang menjadi tantangan seperti terjadinya penurunan aktivitas, beban anggaran, hingga aksesibilita yang berubah.

“Kondisi ini menimbulkan tantangan dari sisi efisiensi pengelolaan, anggaran pemeliharaan, hingga pelayanan terhadap masyarakat,” kata Saan.

Ia mengaku ingin agar kedua bandara di Jawa Barat itu memberikan manfaat, bukan sebaliknya yang malah menjadi beban.

Baca juga: Sukses Buka Tiga Outlet di Bandung, Toko Emas Pantes Ke-28 Hebohkan Ujungberung

Dirinya juga berujar agar bandara yang ada saat ini bukan sekadar proyek, melainkan menyangkut kepentingan mobilitas masyarakat, sekaligus menjadi daya saing Provinsi Jawa Barat.

“Jangan sampai karena ingin menghidupkan yang satu, yang lain justru ikut mati,” tegasnya.

Kendati belum menjadi solusi final, Kunjungan DPR bertujuan memastikan koordinasi rute dan kapasitas kedua bandara, mendorong perbaikan aksesibilitas dan sarana transportasi, optimalisasi layanan, serta memastikan kebijakan menguntungkan masyarakat.

Baca juga: Dukung Penuh Pelaku UMKM, Pemkab Sumedang Fasilitasi Sejumlah Gerai Unik

Kunjungannya tersebut kata Saan akan menjadi bahan awal pihaknya mencari solusi menyeluruh agar kedua bandara yang ada di Jawa Barat tersebut tak secara terus menerus menjadi beban fiskal.

“Kondisi ini menuntut langkah strategis agar kedua bandara tetap menjadi aset yang bermanfaat, bukan beban fiskal,” pungkasnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *