Kota Bandung – Situasi pasca demo besar beberapa hari terakhir membuat pemerintah kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pendidikan mengeluarkan sebuah kebijakan berupa penerapan pembelajaran jarak jauh bagi sekolah TK, SD, hingga SMP .
Proses kegiatan pembelajaran jarak jauh diterapkan Disdik Kota Bandung untuk mengantisipasi dampak dari aksi demonstrasi yang berlangsung beberapa hari ke depan terhadap kegiatan sekolah.
Kepala Disdik Kota Bandung Asep Saeful Gufron mengatakan, pembelajaran jarak jauh diwajibkan bagi 33 sekolah yang lokasinya tak jauh dari titik konsentrasi massa melakukan aksi demonstrasi.
Baca juga: Prabowo Sebut Aksi Anarkis Unjuk Rasa Mengarah pada Gejala Tindakan Makar dan Terorisme
“Ya, untuk 33 sekolah dari tingkat TK, SD, hingga SMP sifatnya wajib untuk melaksanakan Pembelajaran jarak jauh,” kata Asep.
Dirinya mengaku telah melakukan pemetaan terhadap lokasi kegiatan unjuk rasa yang telah berlangsung beberapa hari sebelumnya. Dari pemetaan tersebut disimpulkan 33 sekolah berada tak jauh dari kegiatan aksi.
Disinggung soal ketentuan tersebut yang tidak diterapkan pada seluruh sekolah di Kota Bandung, Asep mengatakan bahwa sekolah lain dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Baca juga: Tanggapi Situasi Terkini, Parpol Ini Ramai Pecat Kader dari Keanggotaan DPR RI
“Untuk sekolah yang diluar 33 tadi, itu kami persilahkan Kepala Sekolah yang menentukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi sekolahnya,” kata Kadisdik.
Ia mencontohkan, jika sebuah sekolah dijadikan titik kumpul para peserta aksi unjuk rasa, maka kepala sekolah dapat menerapkan kebijakan PJJ dengan mempertimbangkan aspek kenyamanan dan keamanan para siswa.
Aturan PJJ terhadap 33 sekolah disebut Asep berlaku mulai Senin (1/9/2025) hingga tiga hari ke depan atau pada Rabu (3/9/2025). Pihaknya akan mengeluarkan surat imbauan selanjutnya setelah mengamati perkembangan situasi.
Baca juga: Pemkab Bandung Distribusikan Ribuan Ton Beras SPHP dalam Gerakan Pangan Murah
Sementara itu, aksi unjuk rasa yang berlangsung beberapa hari sebelumnya di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, jalan Diponegoro, Kota Bandung, dipastikan Asep tidak berdampak pada kondisi sekolah yang berada tak jauh dari tempat itu.
“Alhamdulillah kami sudah melakukan pemantauan dan tidak ada dampak apapun terhadap sekolah-seolah yang lokasinya tak jauh dari aksi demo, semua baik-baik saja,” ungkapnya.***(Heryana)