Bandung Barat – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui Dinas Kesehatan menyampaikan informasi terbaru kasus keracunan massal MBG yang terjadi di dua Kecamatan, yakni Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas.
Seperti pada berita sebelumnya, kasus keracunan massal MBG pertama kali terungkap di Kecamatan Cipongkor pada Senin (22/9/2025), usai ratusan siswa mengeluhkan gejala mual hingga pusing dan mendatangi RSUD Cililin dan Posko Kecamatan Cipongkor.
Setelah sempat mereda pada Selasa sore, saat sebagian besar korban keracunan massal MBG di Cipongkor diperbolehkan pulang. Peristiwa serupa kembali terjadi pada Rabu (24/9/2025) di Kecamatan Cihampelas.
Baca juga: Sempat Mereda, Keracunan Massal di Bandung Barat kembali Meledak Rabu Sore
Publik dikejutkan dengan ratusan siswa penerima MBG secara serentak mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) dan posko di beberapa titik di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB Lia Sukandar, melalui keterangan persnya menyampaikan update penanganan korban keracunan massal dengan catatan data per hari Rabu pukul 16.24 WIB.
“Update data terakhir korban dampak dari makanan SPPG Neglasari, Kecamatan Cipongkor, jumlah korban 449 orang. Sebagian menjalani rawat inap tersebar di faskes wilayah KBB, seperti RSUD milik pemerintah KBB dan faskes swasta lainnya,” ungkap Kadinkes.
Baca juga: Update Kasus Keracunan Massal MBG Cipongkor Hingga Selasa Sore
Dari jumlah tersebut, lanjut Lia, 370 pasien berstatus menjalani rawat jalan, yang berarti mereka sudah diperbolehkan pulang. Pihaknya menyebut penanganan korban keracunan dilakukan di empat lokasi.
“Sejak Senin kita ada dua Posko, yaitu posko kecamatan dan Puskesmas. Kemudian tadi jam 11.00 WIB juga ada berita dari Puskesmas Citalem, maka menjadi posko ketiga, di Cihampelas juga ada GOR menjadi posko keempat,” imbuhnya.
Berikut data terakhir yang disampaikan Plt Kadinkes Kabupaten Bandung Barat Lia Sukandar:
– Posko Puskesmas terdapat 48 orang ditangani 34 orang sembuh, 14 orang masih dirawat.
– Posko kecamatan, 120 orang pasien, 50 orang masih dirawat, 70 orang diperbolehkan pulang
– Posko Citalem 110 pasien, 4 orang masih dirawat, 106 orang diperbolehkan pulang
– GOR Cihampelas terdapat 171 pasien, 11 orang masih dirawat, 160 diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
Baca juga: Menteri ATR/BPN Usulkan Akselerasi Digitalisasi 300 RDTR pada 2026
“Jadi, yang dirawat disini (posko) itu yang hijau, artinya memang masih bisa ditangani. Kalau yang dirujuk ke RS itu yang mengalami kejang, dehidrasi berat, pusing dan penurunan kesadaran,” jelas Lia.
Ia menyebut, RSUD Cililin menjadi faskes dengan jumlah korban rujukan terbanyak. Pihaknya sempat menutup akses RS milik Pemda KBB itu karena kondisi yang sudah penuh. Untuk itu ia mengalihkan pasien ke faskes lain seperti klinik Permata Hati dan RS Karisma di Cimareme.***(Heryana)