Air Sumur Diduga Tercemar BBM, Warga Desa Sukajaya Nantikan Solusi Pemilik SPBU

Bandung Raya32 Dilihat

Bandung Barat – Warga Kampung Pamecelan RT 02 RW 05, Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluhkan sumber air dari sumur mereka yang berbau seperti aroma bahan bakar minyak (BBM).

Menurut Ketua RT 02 Kampung Pamecelan, Hadiat, tercemarnya air dari sebanyak 22 sumur milik warga telah berlangsung selama hampir lima bulan terakhir.

Warga setempat menduga, penyebab sumur mereka berbau BBM akibat tercemar dari SPBU yang berlokasi di seberang jalan dengan posisi berada di atas kampung mereka, tepatnya di jalan Kolonel Masturi.

Baca juga: Aliansi Mahasiswa Apresiasi Dialog Terbuka yang Digelar Pemprov Jawa Barat

“Banyak dampaknya, banyak anak-anak yang kulitnya sampai budug dan gatal-gatal. Kalau diminum sedikit juga panas tenggorokan,” ungkap Hadiat saat ditemui dikediamannya, Rabu (3/9/2025).

Hadiat menambahkan, 22 sumur yang tercemar di kampungnya itu berada di RT 01 dan 02. Seluruh warga terpaksa membeli air isi ulang untuk keperluan minum dan memasak. Sedangkan untuk mandi, sebagian dari mereka memaksakan diri menggunakan air sumur meski dengan konsekuensi buruk terhadap kesehatan.

Tak hanya masyarakat, ternak sapi milik masyarakat pun diakui Hadiat ikut terdampak. Beberapa diantaranya dalam kondisi tidak sehat. Bahkan satu ekor sapi menjadi korban dan terpaksa dipotong.

Baca juga: Rektor Unpas Akui Tak Lihat Intervensi Berlebihan Aparat Kemanan Terhadap Kampus

“Sekarang sapinya kurang sehat karena mungkin masih pakai air itu buat pakan. Bahkan ada juga yang sapinya dioperasi oleh dokter. Pakan juga banyak yang tidak dimakan sapi mungkin karena panas dan perutnya jadi kembung,” jelasnya.

Dugaan tercemarnya sumur warga juga disampaikan salah satu warga terdampak yang sekaligus merupakan koordinator beberapa warga terdampak lainnya. Ia mengaku telah melakukan uji laboratorium sampel air sumur warga.

Dari uji yang dilakukan laboratorim Dinas Kesehatan Kota Bandung, terbukti positif jika sampel air sumur milik warga mengandung timbal di atas batas wajar, serta kandungan kimia berbahaya lainnya jika dikonsumsi.

Baca juga: Puntung Rokok Diduga Sebabkan Rumah di Cimahi Terbakar

“Memang kata lab-nya ini sudah tidak layak dikonsumsi sama sekali, karena hasilnya banyak bakteri yang tidak bisa dikonsumsi. Kemudian kalau sampel kedua banyak kimianya, timbalnya banyak banget,” ungkap Ida.

Baik ketua RT 02, Hadiat, maupun Koordinator warga terdampak dugaan pencemaran air sumur mengaku telah melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak SPBU.

Kini warga menantikan solusi yang dijanjikan pihak SPBU, yakni berupa pembuatan sumur sebagai sumber air bersih yang akan dialirkan ke seluruh warga terdampak sebagai pengganti air sumur milik mereka yang diduga telah tercemar.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *