Kabupaten Bandung – Sebanyak 150 anak-anak di Kabupaten Bandung siswa mengikuti program Sekolah Rakyat untuk tahun ajaran 2025/2026. Mereka akan terbagi dalam 3 rombongan belajar (rombel) setingkat SD, serta 3 rombel setingkat SMP.
Sebanyak 6 kelas saat ini diakui Bupati Bandung Dadang Supriatna telah disiapkan di wisma atlet di kawasan Stadion Si Jalak Harupat, Kecamatan Kutawaringin.
“Pemerintah pusat kemarin meminta lagi bahkan sampai 4 lokal. Maka kami sudah siapkan agar tempatnya di BLK Baleendah,” ungkap Dadang Supriatna.
Baca juga: Tegas, Wali Kota Cimahi Sebut ASN Bukan Tempat Mencari Kenyamanan
Seperti halnya di daerah lain, tempat penyelenggaraan di tahun pertama Sekolah Rakyat bersifat sementara. Ke depan, Pemkab Bandung, kata Dadang, sudah menyiapkan lahan di Ciwidey untuk dibangun permanen.
Lahan seluas 7,6 hektar milik Pemda tersebut menurut Dadang, saat ini dalam tahap penyelesaian tata ruang bersama Kementerian ATR/BPN. Namun pihaknya memastikan jika pembangunannya bisa dimulai tahun depan.
Bangunan Gedung Sekolah Rakyat permanen yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR dinantinya akan digunakan para peserta didik mulai tahun ajaran 2026/2027.
Baca juga: DPR Dorong Wuling Gunakan Bahan Baku Nikel yang Melimpah di Indonesia
Sementara Wisma Atlet di kawasan SJH memiliki kapasitas 184 orang dengan jumlah kamar sebanyak 44 dipilih karena kondisi bangunan yang layak dan memenuhi syarat dijadikan ruang belajar serta asrama.
Sekolah raktyat digulirkan Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial RI untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu dan miskin ekstrem.
Berbeda dengan sekolah pada umumnya, Sekolah Rakyat mengusung konsep boarding school, sehingga para peseta didik nantinya akan menempu pendidikan dengan diasramakan.***(Heryana)
