Kabupaten Bandung – Kapolresta Bandung Kombes Aldi Subartono memastikan pihaknya akan menangani kasus kecelakaan kerja di PT Senotex yang menewaskan satu orang pekerja.
Melalui unit Tipidter (Tindak Pidana Tertentu), Polresta Bandung kata Aldi Subartono, akan melakukan proses penyelidikan secara menyeluruh untuk memastikan penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang berujung maut itu.
“Kami turut berduka cita atas kejadian ini. Polresta Bandung melalui Unit Tipidter akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan ada atau tidaknya kelalaian,” kata Aldi.
Baca juga: BPBD Klaim Cimahi Sebagai Daerah Paling Tangguh Bencana di Jawa Barat
Selain itu, Kapolresta juga mengaku akan memastikan para korban dan keluarganya akan memperoleh seluruh haknya, sesuai peraturan dan hukum yang berlaku.
Sebelumnya, peristiwa kecelakaan kerja dialami tiga orang pekerja saat memperbaiki bangunan penyimpanan ampas batubara di PT Senotex yang berlokasi di jalan Bandung-Garut, Desa Nanjung Mekar, Kecamatan, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025).
Seorang saksi menuturkan, saat para pekerja melakukan pengecekan bangunan penyimpanan ampas yan akan diperbaiki, secara tiba-tiba bangunan tersebut ambruk dan menimpa tiga orang pekerja.
Baca juga: Kantor Desa Hancur Akibat Longsor, Bupati Bandung Tekankan Pelayanan Publik Tak Terganggu
Nahas, Yuki Sutisna (40) dikabarkan meninggal dunia setelah bersama dua rekan lainnya yang mengalami luka berat, terjatuh dan tertimpa material bangunan berupa besi serta ampas batubara.
Setelah menerima laporan atas peristiwa maut tersebut, Kapolsek Rancaekek langsung menuju lokasi kejadian serta melakukan sejumlah langkah, termasuk mengamankan lokasi dan mengevakuasi korban.
Selanjutnya, kepolisian melalui Unit Tipidter Polresta Bandung melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui dan memastikan penyebab kecelakaan atau indikasi pelanggaran ketenagakerjaan.
Baca juga: Upaya Buka Jalan Tertutup Longsor, Warga Wangunsari Lembang Dibayangi Longsor Susulan
Kapolresta Bandung mengatakan bahwa keluarga korban tewas menolak dilakukan otopsi dan ikhlas menerima kejadian sebagai musibah.***(BS)
