Kota Cimahi – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melakukan langkah cepat penanganan korban terdampak bencana pergeseran tanah yang terjadi pada Senin (7/4/2025) lalu, di RW 19, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira saat meninjau lokasi menuturkan, langkah cepat seperti merelokasi sementara warga terdampak menjadi skala prioritas demi keselamatan mereka.
Sehingga saat ini, Pemkot Cimahi kata Ahitia Yudisthira telah merelokasi 14 KK terdampak bencana pergeseran tanah di rusun (rumah susun) Leuwigajah, Cimahi Selatan.
Baca juga: Tiga Hari Pencarian, Remaja Tenggelam di Saguling Ditemukan Meninggal Dunia
“Alhamdulillah dari total 14 KK, 11 rumah, 46 jiwa terdampak mempersilahkan rumahnya untuk dibongkar. Selama proses pembogkaran kita berikan solusi dengan merelokasi sementara ke rusun Leuwigajah,” ungkap Adhitia, Kamis (10/4/2025).
Wakil Wali Kota melanjutkan, warga terdampak juga dipastikan mendapat fasilitas bantuan berupa kebutuhan sehari-hari, serta kompensasi untuk memenuhi kebutuhan kehidupan lainnya.
Bantuan, juga datang tak hanya dari Pemkot Cimahi, secara beruntun juga datang dari Kementerian Sosial, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta dari BPBD Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Gubernur Jabar Bakal Berkantor di Lima Wilayah, Cek Alamat Kantornya Disini!
Di tengah upaya relokasi sementara rusun Leuwigajah, sebagian warga terdampak bencana menyampaikan kebingungannya karena memiliki anak yang masih sekolah.
“Tadi juga ada keluarga yang memliki anak sekolah, kita pikirkan juga jangan sampai relokasi malah membuat anak sekolah menjadi kejauhan,” imbuhnya.
Sempat muncul masukan dari warga jika keluarga terdampak yang memiliki anak yang masih sekolah untuk tidak tinggal di rusun Leuwigajah, melainkan menyewa rumah sementara yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka yang sudah hancur.
Baca juga: Hotel Mumbai, Kisah Nyata Terorisme di Hotel Taj Mahal Sarat Adegan Mendebarkan
Masukan tersebut menurut Adhitia menjadi hayang mungkin dilakukan dengan pertimbangan jarah sang anak ke sekolah yang terlampau jauh jika ditempuh dari rusun Leuwigajah.
Disinggung soal sumber anggaran untuk penanganan dan bantuan warga terdampak bencana tersebut, Adhitia menyebut Pemkot menyediakannya melalui Biaya Tak Terduga (BTT).
“Bantuan sosial tidak terduga memang ada pos-nya dari pemerintah, kita tempuh aturannya dan kita juga punya dana BTT yang cukup lumayan untuk kita gunakan,” ujarnya.***(Heryana)