Koperasi Jabar Mandiri Gali Potensi Ekonomi dari Pengolahan Sampah Terintegrasi

Jawa Barat502 Dilihat

Sumedang – Pengelolaan sampah yang dilakukan secara mandiri kini mulai dilakukan masyarakat meski jumlahnya masih jauh jika dibandingkan dengan produksi sampah yang terjadi setiap harinya.

Masih rendahnya pemahaman dan kemauan masyarakat mengolah sampah secara mandiri membuat sejumlah daerah direpotkan dengan persoalan sampah. Di sisi lain, sampah yang dikelola dengan baik akan memberi dampak ekonomi yang menjanjikan.

Hal tersebut yang membuat Gus Ajhe, Agus Subekti, Subarkah, Adi, dan Ilyas, berinisiatif membentuk sebuah koperasi yang bergerak secara khusus dalam pengolahan sampah terintegrasi.

Baca juga: Munculkan Karateka Berkualitas Sumut, FORKI Dukung Bisma Open Karate Championship and Festival

Koperasi dengan nama Jabar Mandiri itu menurut Agus Subekti, dibentuk karena pengalamannya dalam mengolah sampah yang bermanfaat bagi peternakan dan pertanian. Sehingga pihaknya menyebut dengan istilah pengolahan sampah terintegrasi.

“Ini berangkat dari pengolahan sampah terintegrasi ke pertanian dan peternakan. Dan itu sudah saya buktikan semua, bahwa sampah itu memang bisa meningkatkan perekonomian, merekrut pengangguran tanpa ijazah,” ungkapnya, Minggu (20/4/2025).

Sampah Organik Dapur (SOD) dengan 70 persennya merupakan sampah organik bagi Agus Subekti dan kolega menjadi berkah tersendiri. Sampah organik menjadi pakan maggot yang menghasilkan manfaat untuk peternakan dan pertanian.

Baca juga: Jadi Transportasi Menyenangkan, Reaktivasi Jalur Kereta Api Jabar Dapat Sambutan Positif Masyarakat

Maggot dapat digunakan untuk pakan ternak seperti ikan lele. Sedangkan kotoran maggot sendiri, menurutnya dapat dijual sebagai pupuk berkualitas premium yang baik bagi tanaman (pertanian).

“Kita urai sampah dengan maggot yang bekerja seperti mesin tanpa kenyang. Maggot ini makluk kecil yang Allah ciptakan sangat bermanfaat dan terintegrasi dengan peternakan sebagai pakan, serta kotorannya untuk pertanian dalam bentuk pupuk premium,” bebernya.

Prospek ekonomi tinggi dari pengolahan sampah terintegrasi itulah yang akhirnya membuat Agus Subekti bersama rekannya dari daerah di luar Sumedang untuk bersama membangun koperasi Jabar Mandiri.

Baca juga: Dokter PPDS UI Dilaporkan ke Polisi Usai Rekam Mahasiswi Mandi

Dengan badan hukum berbentuk koperasi tersebut, agus berharap dapat mengembalikan jati diri koperasi yang sebenarnya, dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota.

“Awalnya kami ingin membantu mengurangi sampah dan ingin diakui oleh pemerintah bahwa kita mengelola sampah ada badan hukumnya berupa koperasi. Kemudian di dalamnya ada anggota yang satu visi dan satu isi untuk membentuk ekosistem pengelola sampah terintegrasi,” ujarnya.

Koperasi Jabar Mandiri menurutnya hingga kini sudah tersebar di beberapa daerah di Jawa Barat seperti Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, Bogor, Kuningan, Ciamis, Garut, serta Tasikmalaya.

Baca juga: Satnarkoba Polres Cimahi Amankan Koki Hotel Berbintang Produsen Tembakau Sintetis Mengandung Narkotika

Disinggung terkait diperkenalkan secara resmi kepada publik, Agus menyebut akan segera melakukan launching setelah seluruh perizinan yang saat ini ditempuh telah selesai.

Dengan dibentuknya Koperasi Jabar Mandiri ini, harapan kami pemerintah dapat merangkul dan memeluk semesra-mesranya. Karena koperasi ini titipan warisan dari pahlawan kita terdahulu,” pungkasnya.***(Ajhe)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *