Dari Keluhan Petani Hingga Alih Fungsi Lahan Disampaikan Langsung Dedi Mulyadi Pada Presiden

Jawa Barat523 Dilihat

Kabupaten Majalengka – Momen panen raya serentak yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkesempatan menyampaikan berbagai hal.

Sejumlah persoalan yang dihadapi petani menjadi poin awal yang disampaikan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo dalam kegiatan panen raya, Senin (7/4/2025).

Dalam laporannya dihadapan Presiden, Dedi Mulyadi tampak memahami sejumlah tantangan yang dihadapi petani dari musim tanam hingga tiba masa panen.

Baca juga: Pemerintah RI Pilih Jalur Negosiasi Respon Penetapan Tarif Pajak Impor Donald Trump

“Sekarang pupuk sudah lancar Pak, tapi sesungguhnya biaya tinggi produksi itu di obat-obatan. Karena sekarang itu dari mulai sebelum menanam, mereka harus mengeluarkan biaya untuk semprot keong Pak,” kata Dedi.

Obat-obatan seperti pestisida dan sejenisnya, kata Dedi Mulyadi, menjadi komponen kebutuhan petani dengan biaya yang cukup tinggi, karena mereka harus melakukan penyemprotan hingga dua hari sekali.

Hal tersebut harus dilakukan petani untuk mencegah hama datang dan merusak tanaman dalam waktu yang cukup cepat, sehingga pola penyemprotan juga harus dilakukan sesering mungkin.

Baca juga: Sindiran Menohok Dedi Mulyadi Atas Pelesiran Lucky Hakim Tanpa Izin

Masalah lain yang disampaikan Gubernur Jabar adalah kondisi lahan pertanian di Jawa Barat secara umum yang sudah jenuh. Saat ini, kondisi unsur hara lahan pertanian di Jabar di bawah enam.

“Berikutnya adalah irigasi. Tahun ini DAK (Dana Alokasi Khusus) di Jawa Barat mengalami penurunan untuk program kegiatan di BBWS untuk irigasinya, mudah-mudahan bisa kembali ke asal setelah Bapak datang,” ungkap Dedi.

Ia berhaap, dengan kembalinya DAK pada posisi normal dapat berdampak baik terhadap pembangunan irigasi yang memberikan dukungan terhadap produktivitas pertanian.

Baca juga: Modal 2,4 Triliun, Gubernur Dedi Mulyadi Pastikan Mulai Perbaikan Jalan Provinsi Tahun Ini

Yang tak kalah penting dan masih diingat publik adalah soal pembongkaran tempat wisata di Bogor sebagai dampak terjadinya alih fungsi lahan oleh pihak tertentu.

Maka, dihadapan Presiden Prabowo Subianto, mantan Bupati Purwakarta itu menjelaskan banyaknya lahan di Jabar yang sudah beralih fungsi. Namun, hal tersebut menjadi konsekuensi dari proses tata ruang di Jabar yang belum diperbaharui.

“Saya sudah mengeluarkan peraturan gubernur minggu lalu, melarang alih fungsi lahan dalam bentuk apapun, terutama untuk kepentingan pertanian,” ungkapnya.

Baca juga: Sukses Kalahkan Tim Unggulan Piala Asia U17, Nova Arianto Apresiasi PSSI

Masalah lain yang juga disampaikan kepada Presiden adalah terkait jaminan kesehatan para petani, peralatan pertanian yang perlu ditambah, serta permintaan Dedi Mulyadi agar lahan kosong PTN dan Perhutani dikelola masyarakat untuk ditanami jagung dan tanaman pangan lainnya.

“Jadi, di November kami bisa menanam gogorancah, karena Provinsi Jawa Barat sudah menetapkan di bulan November nanti, di seluruh areal kosong akan ditanami padi gogorancah oleh provinsi,” tutupnya.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *