Ketika Ratusan Generasi Muda Bandung Ikuti Kajian Fikih Jenazah

Ragam Ramadhan251 Dilihat

Kota Bandung – Pengetahuan mengurus jenazah penting dimiliki oleh setiap umat Islam, karena pengetahuan dan pemahaman tersebut suatu saat akan sangat diperlukan di tengah keluarga dan masyarakat.

Hal tersebut yang mendasari Lembaga Amil Zakat (LAZ) Graha Dhuafa Indonesia memberikan kajian berkaitan dengan Fikih Jenazah yang berlangsung di SMAN 5 Kota Bandung, Kamis (6/3/2025).

Sebanyak 300 siswa SMAN 5 Bandung tampak antusias mengikuti kajian hingga pelatihan tata cara mengurus jenazah berdasarkan ilmu fikih yang disampaikan oleh Dewan Syariat LAZ Graha Dhuafa Indonesia, Ustadz Abu Zaki.

Baca juga: Camat Lembang Optimis Bupati Baru Bawa Solusi Atasi Banjir dan Kerusakan Jalan di Wilayahnya

Kajian Fikih Jenazah menurut perwakilan LAZ Graha Dhuafa Indonesia (GDI), Wulandari, dipilih dengan alasan materi tersebut merupakan bagian dari Pendidikan Agama Islam di SMAN 5 Bandung.

“Anak-anak sangat perlu mengetahui ilmu ini, karena suatu saat mereka akan menghadapi situasi di mana ada keluarga atau orang terdekat yang meninggal,” tuturnya.

Lebih lanjut Wulandari menjelaskan jika tata cara mengurus jenazah merupakan penghormatan terakhir yang baik terhadap orang yang telah wafat.

Baca juga: BPBD Kota Cimahi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa dalam Bencana di Kampung Adat Cireundeu

Materi kajian seperti mendampingi orang diakhir hayat, memandikan jenazah, memakaikan kain kafan, menyolatkan, hingga menguburkannya, disampaikan Ustaz Abu Zaki layaknya sebuah diskusi.

Kajian juga dikemas lebih menarik, disertai demonstrasi posisi jenazah. Para peserta yang merupakan siswa SMAN 5 Bandung tampak antusias menyampaikan sejumlah pertanyaan kepada pemateri.

“Kami berharap akan semakin banyak generasi muda yang memahami lmu fikih jenazah, karena kematian adalah suatu kepastian,” kata Wulandari.

Baca juga: Innalillahi, Ruddy Karamoy Vokalis U’Camp Meninggal Dunia

Dalam kesempatan itu, LAZ GDI juga mengajak para siswa untuk berempati dengan melaksanakan sedekah serta mendukung program Ramadhan Inspratif yang digelar LAZ GDI.

LAZ GDI, lanjut Wulandari, juga membuka kesempatan bagi sekolah lain untuk menggelar kajian yang sama, sebagai bentuk kolaborasi keislaman antara sekolah dan lembaganya itu.***(Heryana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *