Kota Bandung – Pernyataan menohok disampaikan Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi saat menghadiri rapat pimpinan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di Gedung Sate, Rabu (22/1/2025) lalu.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi menyoroti kekayaan dan potensi wilayah Jawa Barat yang masih belum optimal memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Dedi Mulyadi menyebut, Jawa Barat kaya akan sumber daya, namun masih ditemukan sejumlah persoalan sosial, bahkan kekayaan tersebut tak lantas membuat rakyat Jawa Barat sejahtera.
Baca juga: Tegas, Bupati Bandung Setop Kegiatan Seremonial dan Pangkas Separuh Anggaran Perjalanan Dinas
Gubernur Jabar terpiih itu pun menyinggung pemerintah provisi yang mengeruk kekayaan dan sumber daya dari setiap daerah, namun menggunakan kekayaan tersebut sekehendak sendiri.
Kondisi demikian menurutnya tak jauh berbeda dengan bangsa kolonial Belanda yang dibenci karena mengeruk kekayaan dan dibawa ke negaranya di daratan Eropa.
“Kita ini dulu benci sama belanda karena Belanda dianggap mengeruk, menghisap sumber daya yang ada di Indonesia, dibawa ke Belanda. Tetapi seburuk-buruknya Belanda, peninggalannya bagus-bagus,” kata Dedi.
Baca juga: Bantai Arema FC Di Depan Pendukungnya, Persib Kembali ke Jalur Positif Liga 1 2024/25
Sementara pemerintah provinsi, lanjut Dedi, yang tidak memiliki wilayah namun mengeruk sumber daya dari daerah dan desa, kemudian digunakan sekehendak sendiri.
“Kita ini tidak punya wilayah, kemudian ditumpukkan anggaran ke kita mencapai Rp36 triliun, setelah itu kita habiskan sekehendak kita. Saya katakan kita ini penjajah,” tandasnya.
Kalimat tersebut menurutnya bukan tanpa alasan, pasalnya berbagai pendapatan seperti dari kekayaan alam, pajak masyarakat, pajak kendaraan, termasuk dari pekerja sektor informal terkumpul di Pemprov.
Baca juga: Tak Hanya Gambaran Kinerja, Laporan Kehumasan Bawaslu Kota Cimahi Muat Inovasi Publikasi
Namun pemerintah sendiri kata politisi Partai Gerindra itu, dengan seenaknya menggunakan seluruh potensi dan pendapatan tersebut jauh dari harapan masyarakat, atau bahkan menyejahterakannya.
“Kita mengeruk kekayaan alam, kita mengeruk orang kerja di pabrik yang bayar pajak, kita ngeruk orang jadi ngojek, ketika numpuk di kita duitnya, kita menjadi seorang raja dan sinterklas dengan mengatakan kamu mendapat bantuan,” ujarnya.
Dalam rapim yang juga dihadiri Penjabat Guernur Jabar Bey Machmudin itu, Dedi Mulyadi menyampaikan jika dirinya harus melakukan koreksi terhadap anggaran yang berada di setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah).
Baca juga: Suami Pelaku Siram Istri dengan Air Aki Diamankan Polres Cimahi di Bali
Hal itu akan dilakukannya, mengingiat pertanggungjawaban kepada publik yang menjadi kewajiban setiap pemimpin, atas seluruh kekayaan dan potensi yang dimiliki Jawa Barat.***(Heryana)