Jakarta – Ketua Panja Haji DPR RI mengaku optimis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 Hijriyah/2025 Masehi dapat ditekan atau dipangkas dari besaran biaya sebelumnya.
Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), Kementerian Agama (Kemenag RI), Kamis (2/1/2024) lalu, komponen BPIH dibahas bersama-sama.
Ketua Panja Haji 2025 Abdul Wachid mengatakan, BPIH 2025 bisa lebih murah dari jika dilakukan dengan memangkas lima komponen dalam penyelenggarannya.
Baca juga: Kemenag Terbitkan Peraturan Akad Nikah di Luar Hari Kerja, Begini Penjelasannya
“Kalau kita amati ada lima komponen yang harus kita evaluasi, yaitu kita hitung ulang mulai dari biaya penerbangan, pemondokan, catering, transportasi, serta biaya yang kaitannya dengan pelayanan,” kata Abdul.
Ia juga mengungkap, biaya penerbangan haji selama ini menembus angka Rp33 juta per jemaah. Di sisi lain, nilai tukar dolar terhadap Rupiah sudah menembus angka Rp16.000.
Namun, pihaknya mengaku optimis jika biaya penerbangan tersebut bisa dipangkas secara signifikan setelah membandingkan dengan penerbangan lainnya.
Baca juga: Anggota Polisi Ini Meninggal Dunia Usai Berusaha Selamatkan Wisatawan di Pangandaran
Dengan evaluasi terhadap lima komponen tersebut, Abdul Wachid mengaku yakin BPIH 2025 akan lebih murah dengan pelayanan yang lebih baik.
Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI itu, Pemerintah melalui Kemenag sempat mengusulkan BPIH 2025 di angka Rp93.389.684 per jemaah calon haji.
Kemenag merinci, sebesar 70 persen atau Rp65.372.779 dibayar oleh setiap jemaah, sedangkan sisanya Rp28.016.905 berasal dari nilai manfaat pengelolaan keuangan haji oleh BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji).***(Heryana)
