Cerita Dedi Mulyadi Membangun Sekolah Hanya Diisi Lima Murid

Jawa Barat333 Dilihat

Kota Bandung – Calon gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan sejumlah janji dalam orasi politiknya saat menghadiri “Konsolidasi Akbar Koalisi Jabar Menang” di Grand Hotel Preanger, Kota Bandung, Senin (4/11/2024).

Dedi Mulyadi menyoroti indeks sumber daya manusia (SDM) Jawa Barat yang masih terbilang rendah. Hal itu menurutnya, sebagai akibat dari lamanya sekolah masyarakat Jabar yang juga masih rendah.

“Kalau begitu, infrastruktur pendidikannya harus diperbaharui mulai dari sekolahnya, tenaga pengajarnya, kurikulumnya, harus terbangun merata di seluruh Jawa Barat,” ucapnya.

Baca juga: Bangun Kualitas Pelayanan Publik, Pemkot Cimahi Tingkatkan Kapasitas Birokrat

Dengan pemerataan yang dimaksudnya tersebut, maka masyarakat tak akan berebut ruang kelas seperti yang terjadi hingga kini.

Dedi melanjutkan, upaya pemeratan pendidikan telah dilakukan dirinya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Bahkan, ia mengaku sempat mengeluarkan kebijakan membangun sekolah yang hanya diisi lima orang murid.

“Saya pernah bangun sekolah di wilayah terpencil yang hanya diisi lima murid. Kenapa itu saya lakukan? Karena negara harus hadir dan bertanggung jawab untuk lima murid itu,” tegasnya.

Baca juga: Hadiri Raker Komisi II DPR RI, Kementerian ATR/BPN Sampaikan Program 100 Hari Kerja

Tak hanya soal pendidikan, calon gubernur yang diusung Partai Gerindra itu juga menyinggung terkait belum meratanya kualitas dan kapasitas pelayanan rumah sakit di Jawa Barat.

Menurutnya, sampai saat ini masih banyak masyarakat Jawa Barat mengandalkan satu rumah sakit saja seperti rumah sakit Hasan Sadikin (RSHS), hingga berdampak lambatnya penanganan pasien.

“Problem Jabar diantaranya masih minimnya layanan kesehatan. Coba lihat, setiap hari ada puluhan ribu orang se-Jawa Barat antri di RS Hasan Sadikin,” kata Dedi.

Baca juga: Tindaklanjuti Amanat Presiden Soal Pelestarian Lingkungan, Polresta Bandung Amankan Pelaku Penambangan Ilegal

Untuk itu, dirinya beranji akan meningkatkan kapasitas Puskesmas melalui konsep penguatan Puskesmas rawat inap. Dengan begitu, kata Dedi, tidak akan terjadi antrian tinggi di RS tingkat daerah.

Secara teknis, penguatan konsep Puskesmas Rawat Inap ditandai dengan dibangunnya laboratorium di setiap kecamatan dengan tujuan untuk mendeteksi penyakit di kecamatan yang dimaksud.***(Heryana)

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed