Bandung Barat – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat menerima bantuan alat pemantau kualitas udara berupa stasiun AQMS (Air Quality Monitoring System).
Hal itu terungkap dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang diselenggarakan di komplek Pemda, Kamis (11/7/2024).
Usai membuka kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah KBB Raden Eriska Hendrayana meninjau stasiun AQMS, sekaligus mendengarkan paparan terkait fungsi alat bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI itu.
Sesuai penjelasan narasumber dan hasil citra alat tersebut, udara di KBB masih cukup baik dengan tingkat sedang.
“Dengan adanya AQMS ini bisa menjadi referensi buat Pemda. Tadi saya lihat data-data dari alat ini realtime dan akurat,” ungkapnya.
Eriska menyebut, saat ini baru tersedia satu unit AQMS yang dimiliki Pemda KBB untuk memonitor udara dengan jangkauan radius 5 kilometer.
Baca juga: Komunitas dan Kelompok Pelaku UMKM Nyatakan Dukung Dhani Wirianata di Pilwalkot Bandung
Meskipun juga terdapat dua unit telemetrik untuk monitoring pencemaran air sungai, namun disebutnya belum bisa menyimpulkan kondisi udara dan air di seluruh wilayah KBB yang sangat luas.
Dari hasil kerja AQMS, diperolah data jika udara dalam radius 5 kilometer atau 10 kilometer secara diameter, dalam kondisi sedang.
Dengan demikian, kondisi udara di KBB dalam radius tersebut masih terbilang cukup baik dan sehat.
Baca juga: Raup Omset 3 Milyar Promosikan Judi Online, Seorang Perempuan Diamankan Polresta Bandung
“Jadi, kalau berkata Bandung, Bandung trully itu Bandung Barat sebetulnya. Pas kilometer 100 itu sudah mulai terasa nyess (udara segar),” ujarnya.
Ditanya terkait penambahan RTH dan hutan kota, Eriska menyebut hal itu harus dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi yang memiliki kewenangan.
“Kita harus berkoordinasi dengan provinsi untuk mengambil kebijakan menambah RTH,” jelasnya.***(Heryana)