Pojok UMKM: Pempek Segaran, Konsisten dan Konsekuen Kunci Sebuah Eksistensi

Bandung Raya527 Dilihat

Kota Bandung – Mendengar nama Pempek semua orang sudah langsung ingat dengan Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan, Palembang, tempat lahirnya Kuliner lezat tersebut.

Lalu, bagaimana kita bisa menikmati pempek yang otentik dengan citarasa aslinya, sementara kita tidak sedang berada di Palembang?

Jawaban yang pas adalah Pempek Segaran. Diracik oleh tangan asli orang Palembang Evie yang didukung sang suami Adang.

Keduanya mulai membuat pempek hanya untuk konsumsi sendiri. Namun, belakangan ternyata menjadi usaha yang cukup menjanjikan.

Baca juga: Mengintip Empuknya Bisnis Tahu Mentega Karya Pemuda Bandung

“Awalnya sih kia bikin cuma buat makan kita sendiri, tapi waktu itu ada teman yang mengajak ikutan semacam bazaar gitu ternyata respon pengunjung waktu itu luarbiasa,” tutur Evie.

Ia menambahkan, sejak saat itu mulai menerima orderan, hingga kemudian diniatkan lebih serius untuk menjadi sebuah usaha.

Dalam talkshow Pojok UMKM Warta Pajajaran, Evie juga menjelaskan soal merk yang disematkan pada produknya, yakni Pempek Segaran.

Ternyata, nama Segaran merupakan nama jalan, alamat rumah Evie di Palembang. Saat ini keduanya sudah lama tinggal di Bandung, tempat kelahiran sang suami.

Baca juga: Dari Drakor Hingga Serunya Bisnis Kuliner Khas Korea Selatan

“Iya itu alamat rumah saya di Palembang, kata Akang (suaminya) kita pakai nama itu saja sekalian sambil mengenang kampung halaman,” tambahnya.

Bahkan untuk mempertahankan otentikasi citarasa dari pempek khas Palembang yang asli, kedua pasangan ini konsisten menggunakan bahan baku dari Palembang.

“Sampai hari ini kita datangkan hampir 80 persen bahannya dari sana (Palembang), karena memang berbeda ya rasanya, terutama dari ikannya,” sambung Adang.

Nama Pempek Segaran terus berkembang dan semakin dikenal pecinta kuliner di Bandung, hingga mengalami peningkatan permintaan.

Baca juga: Owner Sarkara Madhu: Madu Sangat Berkhasiat Bagi Kesehatan Tubuh, Tapi Madu Bukan Obat

“Akhirnya kami kemas dan buat pempek ini menjadi fozen food (makanan beku) supaya tahan lama, teruama untuk pelanggan yang jauh di luar Jawa Barat,” jelas Adang.

Selain inovasi dalam kemasan, Adang dan Evie sudah membuka gerainya di Salah satu mall di Kota Bandung, bahkan saat ini, keduanya sedang menyiapkan gerai kedua di mall yang berbeda.

Dengan demikian para pecinta kuliner bisa menikmati jalan-jalan di mall sambil mencicipi pempek dengan rasa otentik khas Palembang di dalam mall.

Beberapa varian produk turunan dari pempek juga ditawarkan seperti Ngohiang Laksa berbahan udang dan ayam yang disiram dengan kuah kaldu udang, atau beberapa varian produk premium lainnya.

Baca juga: Potongan Kaca Ditangan Pasangan Suami Istri Ini Jadi Barang Mewah

“Kita banyak bikin produk pempek dan turunannya, sekitar 12 produk untuk saat ini. Misalnya ada Laksan, Kapal Selam, Lenjer, Kulit, Tekwan, Rujak Mie, dan lainnya,” jelas Evie.

Keahlian memasak kuliner khas Palembang juga ternyata membuat keduanya tak melupakan kudapan seperti kue Delapan Jam dan Sekayo yang terkenal di Sumatera Selatan.

Bisnis pempek yang kini digelutinya memang semakin bersinar. Namun menurut Adang, bukan tak pernah dirinya mengalami masa tak menyenangkan.

“Sempat kita hampir down dengan komentar yang kurang enak ya, tapi teringat dengan karyawan di belakang kita yang tentunya mendukung dan mengharapkan kita jalan terus agar mereka juga bisa tetap bekerja,” ungkap Adang.

Baca juga: Apel Kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Bandung: el Nino Sebabkan Peningkatan Kejadian Bencana Tahun 2023

Di ujung talkshow ia mengatakan jika konsistensi dan konsekuensi merupakan kunci dari eksistensi bisnis mereka hingga saat ini.

Ia pun ingin menularkan pengalaman inspiratifnya itu kepada kaum muda agar bisa meraih kesuksesan dan kemandirian dalam usaha.***(Heryana)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *