Kabupaten Bekasi – Warga kabupaten Bekasi boleh berbangga dengan buah mangga hasil budidaya mereka, pasalnya kementerian Pertanian telah memberikan sertifikat buah dengan nama latin Mangifera Indicia itu sebagai mangga khas kabupaten Bekasi dengan jenis Dalban Daram.
Mangga Dalban Daram dibudidayakan warga kecamatan Muaragembong, kabupaten Bekasi. Kelebihan dari mangga jenis ini terlihat dari ukurannya yang identik lebih besar, serta rasa manisnya yang khas.
Dijelaskan Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bekasi, Indra Wahyudi, dirinya mendapatkan informasi tentang adanya buah mangga berukuran besar di kecamatan Muaragembong. Ia kemudian melakukan pengecekkan hingga diketahui ternyata masyarakat di wilayah tersebut banyak yang membudidayakannya.
“Buahnya ini lebih besar dari buah mangga lainnya. Bahkan satu buah saja beratnya ada yang bisa mencapai dua kilogram. Saya meyakini mangga jenis ini belum ada di daerah lain. Maka, bersama kementerian Pertanian kami berinisiatif lakukan identifikasi,” jelas Indra, Selasa (31/1/2023).
Menurutnya, warga Muaragembong menyebut mangga tersebut dengan nama Dalban Daram. Sayangnya kata Indra, di pasaran banyak yang menyebut dengan nama yang berbeda, bukan lagi Dalban Daram.
Hal itu juga membuat Pejabat Bupati Bekasi mendaftarkan Varietas Lokal Mangga Dalban Daram kepada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Kementerian Pertanian pada 24 Januari 2023 lalu. Kementerian Pertanian pun mengabulkan usulan tersebut dengan menerbitkan sertifikat Varietas Lokal atas nama Mangga Dalban Daram Bekasi bernomor 1978/PVL/2023.
Dengan sertifikat tersebut, kepemilikan warga di wilayah yang bersangkutan sah secara hukum dan perundang-undangan yang berlaku atas mangga Dalban Daram.
Mangga Dalban Daram Bekasi dapat terus dikembangkan, karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi bagi masyarakat Kabupaten Bekasi. Mangga tersebut juga dapat dibudidayakan di wilayah-wilayah lainnya di Kabupaten Bekasi.
“Penting juga (sertifikat) agar di pasaran, orang hanya menyebut mangga Dalban Daram Bekasi, bukan nama lain. Sehingga nantinya orang mengenal bahwa Kabupaten Bekasi memiliki buah mangga khasnya sendiri. Dalban Daram sendiri bernilai ekonomis buat masyarakat, produksi perhari bisa mencapai 2,5 ton di masa panen,” ungkapnya.
Dikatakan Nenah (56), salah seorang pembudidaya Mangga Dalban Daram dari Desa Pantai Bahagia, mengatakan Mangga tersebut sudah ada sejak lama. Ia sendiri membudidayakannya di halaman rumahnya. Nenah mengaku, bibit pohon dan buah Mangga Dalban Daram bisa ia jual langsung.
“Kalau harga bibi dijualnya bergantung pada ketinggian pohonnya. Dengan tinggi satunmeter biasanya kami jual Rp50 setiap pohonnya,” kata Nenah.
Menurut Nenah, tidak sedikit warga sekitar membeli bibit pohon Mangga Dalban darinya untuk dibudidayakan. Sehingga kata Nenah, saat ini telah banyak warga yang menanam pohon Mangga Dalban, meskipun ia sendiri tidak mengetahui asal usul nama Dalban Daram kebanggaan warga Kabupaten Bekasi itu.
“Dari dulu orang di sini menyebutnya mangga Dalban, mungkin karena ukurannya besar,” ujarnya.