Kabupaten Bekasi – Pejabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan turut meresmikan pabrik daur ulang botol plastik jenis Polyethylene terephthalate (PET) Amandina Bumi Nusantara, Rabu (8/2/2023). Ada dua harapan yang Dani sampaikan dari kehadiran pabrik tersebut, yakni pengurangan sampah plastik dan pemberdayaan tenaga kerja lokal.
Kehadiran pabrik di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) Kota Deltamas, Cikarang Pusat tersebut diharapkan Dani dapat mengurangi beban Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dalam pengelolaan sampah.
“Nantinya khusus sampah botol plastik tidak masuk ke TPA Burangkeng, dan itu lumayan bisa mengurangi beban kita dalam mengelola sampah,” ujarnya.
Di sela mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, dalam peresmian pabrik daur ulang itu, Dani menyebut pabrik tersebut telah terhubung dengan 300 bank sampah, 50 bank sampah diantaranya sudah menyuplai botol plastik bekas.
“Kita harus tingkatkan jumlah bank sampah yang terkoneksi ke pabrik ini, supaya sampah plastik lebih banyak terserap, khususnya botol plastik. Pabriknya terus berkembang dan sampah akan terus berkurang,” katanya.
Harapan kedua Dani dari kehadiran pabrik daur ulang tersebut adalah terkait penyerapan tenaga kerja lokal. Ia mengatakan akan meminta kepada manajemen pabrik agar dapat merekrut tenaga kerja di wilayahnya.
“Ada dua sisi positif dari industri ini, yaitu dampak positif pada lingkungan, sekaligus membuka lapangan kerja baru. Saya akan meminta manajemen agar tenaga kerjanya dari Kabupaten Bekasi,” ucapnya.
Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan menyoroti persoalan plastik sebagai masalah dunia yang harus ditangani dengan baik. Dalam hal inienurut Luhut, Indonesia menjadi negara paling maju dalam penanganan masalah plastik.
“Pemerintah berkomitmen mengurangi sampah laut sebesar 75 persen pada 2025, dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik. Negara kita menjadi salah satu negara paling maju dalam penanganannya,” kata Luhut.
Masih dalam sambutannya, Luhut menyampaikan mengapresiasi atas kerjasama dua perusahaan produksi plastik itu dalam mempromosikan sistem closed-loop. Sistem ini dinilai Luhut mampu memacu pertumbuhan ekonomi sirkular, manfaat lainnya yakni membantu mengatasi persoalan lingkungan hidup.
“Melalui.sistem closed-loop, saya harap PT. Amandina Bumi Nusantara dapat memainkan peran dalam mengatasi masalah sampah, sekaligus memberi manfaat lingkungan dan sosial,” ujarnya.
Pabrik daur ulang botol plastik yang baru diresmikan tersebut berdiri di atas lahan seluas 20.000 meter persegi. Pabrik itu juga disebut mampu memproduksi 25.000 ton PET per tahun, sebuah kontribusi nyata dalam upaya mengatasi masalah sampah plastik di tanah air.