Hadiri Musrenbang Kecamatan Buahbatu, DPRD Beberkan Sejumlah PR Kota Bandung

Bandung Raya791 Dilihat

Kota Bandung – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Rini Ayu Susanti menyoroti sejumlah pekerjaan rumah kota Bandung seperti angka kemiskinan, air bersih dan sanitasi, banjir, sampah dan transportasi publik, yang menurutnya persoalan tersebut masih belum terselesaikan.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Buahbatu, di hotel Fox Metro, kota Bandung, Kamis (2/2/2023). Dalam kesempatan itu, ia juga mengemukakan belum optimalnya pelaksanaan reformasi birokrasi, serta ekonomi kota yang belum pulih sebagai penyebab meningkatnya angka pengangguran.

“Kota Bandung harus menjadikan isu-isu strategis yang belum tuntas sebagai PR. Juga program-program kali ini jangan sampai tidak jadi solusi sebagai langkah penyelesaian masalah. Kebetulan saya ada di Banggar DPRD, insyaallah saya akan mengawal,” tuturnya.

Rini juga menyoroti sejumlah masalah di kecamatan Buahbatu. Pihaknya menurut Rini, kerap menerima keluhan warga terkait kemacetan pasca diresmikannya Masjid Raya Al Jabbar. Kemacetan kaya Rini, merupakan dampak dari meningkatnya jumlah kendaraan wisatawan di Buahbatu secara signifikan.

“PR di tahun 2022, sekaranglah kita berfokus pada penyelesaiannya. Ini yang harus ditelusuri hingga ke forum rembuk warga,” ujarnya.

Dalam Musrenbang yang bertema ‘Memantapkan Pemulihan Ekonomi dan Kualitas Infrastruktur Kota yang Inklusif dan Berkelanjutan Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat’ itu, Camat Buahbatu, Edi Juendi menyebut jumlah penduduk Kecamatan Buahbatu saat ini berjumlah 102.244 jiwa. Angka tersebut ia dapatkan dari data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung. Jumlah warga tersebut juga tersebar di empat kelurahan, yakni Kelurahan Jatisari, Sekejati, Margasari, dan Cijawura.

Pada Musrenbang RKPD 2024 ini di kecamatan Buahbatu itu terhimpun 51 usulan prioritas yang meliputi infrastruktur, ekonomi, dan sosial budaya. Dari ketiga jenis usulan tersebut, adalah infrastruktur yang menjadi usulan terbanyak.

Masih menurut Edi, Kecamatan Buahbatu juga masih memiliki PR besar dalam penurunan angka stunting. Terlebih saat ini, Kecamatan Buahbatu termasuk tiga besar wilayah dengan kasus stunting tertinggi di Kota Bandung.

Pembangunan Bandung bagian timur juga menjadi sebuah situasi bagi kecamatan Buahbatu untuk dapat menyambutnya. Hal itu ditandai dengan rencana dibukanya akses tol di kilometer 149. Termasuk usulan pelebaran jalan Ciwastra yang akan menjadi jalur alternatif menuju Majalaya, kabupaten Bandung.

“Mungkin Pemprov Jabar bisa bantu proses pembebasan rumah-rumah di sekitarnya. Ada juga usulan jalan sejajar tol, terlebih ada jalur kereta cepat. Insyaallah nantinya bisa mengurai kemacetan di kawasan Ciwastra. Saya yakin kalau didorong oleh DPRD, insyaallah bisa terlaksana dengan cepat,” ujar Edi.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *