Sambut Nataru, Forkopimda Kabupaten Bandung Kuatkan Sinergitas Jaga Kondusifitas

Bandung Raya494 Dilihat

Kabupaten Bandung – Kabupaten Bandung mulai melakukan persiapan jelang perayaan Natal 2022 dan pergantian tahun baru (Nataru) 2023. Persiapan diawali dengan melaksanakan rapat koordinasi (Rakor) seluruh unsur Foum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten Bandung, Rabu (14/12/2022).

Hadir dalam Rakor di Hotel Sutan Raja, Soreang tersebut diantaranya Bupati Bandung Dadang Supriatna yang diwakili Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Erick Juriara Ekananta, didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Adjat Sudradjat, Kepala Bidang KEwaspadaan dan Kerjasama Intelijen Kesbangpol kabupaten Bandung, Aam Rahmat.

Dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung diwakilkan Kabag Ops. Polresta Bandung, Kompol Gandi Jukardi. Sementara dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0624 /Kabupaten Bandung diwakili Mayor Infanteri Suwoto.

Unsur Forkopimda lainnya yang juga tampak hadir dalam Rakor persiapan Nataru tersebut adalah Kepala Pengadilan Negeri (PN) Bale Bandung, Ahmad Satibi, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung, Abdurahim, Kepala Intel Lanud Sulaiman, Mayor Dwi Abrianto, Kepala FKUB Kabupaten Bandung, Eri Ridwan Latif, perwakilan Gereja Katolik Martinus Kabupaten Bandung, Giarto, dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bandung, Kawaludin.

Melalui sambutan Asda Pemerintahan dan Kesra, Bupati berharap seluruh pihak yang menghadiri Rakor tersebut dapat bersinergi menguatkan komitmen, dalam melaksanakan upaya antisipasi potensi masalah yang mungkin terjadi.

“Yang lebih penting lagi adalah mengidentifikasi ancaman yang memungkinkan terjadi, juga mengidentifikasi isu yang sedang berkembang, termasuk isu radikalisme menjelang Perayaan Nataru. Berikutnya adalah antisipasi kejadian bencana alam,” sebutnya.

Erick mengatakan, Rakor Nataru merupakan bentuk upaya Pemkab Bandung beserta unsur lain di daerah, dalam melindungi dan menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat dari berbagai potensi ancaman dan gangguan.

“Gangguan alam menyebabkan korban jiwa, kerusakan, dan kerugian. Sedangkan gangguan yang bersumber dari manusia dapat berupa kejahatan/kriminalitas, penyebaran paham radikalisme, terorisme, pandemi dan lainnya,” ujar Erick.

Erick sempat memaparkan perihal data dari Detasemen khusus (Densus) Anti Teror Satgas Wikayah Jawa Barat terkait embrio paham radikalisme yang berada di kabupaten Bandung, dengan jaringan teroris yang terafiliasi dengan Negara ISlam Indonesia (NII).

“Untuk itu, saya ucapkan terima kasih atas upaya yang dilakukan Badan Kesbangpol, BIK Mabes Polri, dan Kodam III Siliwangi dalam menahan penyebaran paham radikalisme di Kabupaten Bandung. Institusi tadi telah melakukan cabut bai’at sebanyak tiga kali kepada 151 orang,” ungkapnya.

Lebih lanjut Erick mengatakan, Bupati Bandung menolak dengan tegas paham radikalisme.

“Selaku Kepala Daerah, Bupati Bandung bersama seluruh komponen masyarakat menolak setiap paham radikalisme yang muncul di daerah kita yang meresahkan dan menyesatkan masyarakat, bahkan akan merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” katanya.

Dlam bagian akhir, Erick seluruh komponen tokoh pimpinan dan masyarakat kabupaten Bandung untuk meningkatkan sinergitas dalam berbagai sendi kehidupan demi menjaga kondusifitas kabupaten Bandung.

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung, Adjat Sudradjat menjelaskan, Rakor yang dilaksanakan merupakan agenda Pemkab dan Forkopimda dalam menjaga kenyamanan masyarakat selama merayakan Nataru. Penjelasan Adjat tersebut disamnpaikan oleh Kabid Kewaspadaan Daerah dan Kerjasama Intelijen Kesbangpol Kabupaten Bandung, Aam Rahmat.

“Dengan rakor ini, diharapkan kita bisa menyamakan persepsi dan menguatkan sinergitas para pemangku kepentingan dalam melaksanakan langkah pengamanan dan pelayanan masyarakat dalam kegiatan Nataru,” kata Aam.

Aam menambahkan, salam Rakor tersebut juga dilaksanakan pelantikan Pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, Forum Pembauran Kebangsaan, dan Forum Kerukunan Umat Beragama.***(bds).

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *