Kota Cimahi – Menutup akhir tahun 2022, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cimahi menggelar Rapat Kerja. Acara dilaksanakan di aula Gedung A, komplek Pemerintahan Kota (Pemkot) Cimahi, Kamis (29/12/2022).
Ketua Umum KONI Kota Cimahi, Aris Permono menyebut kegiatan tersebut sebagai Rapat Kerja Kota (Rakerkot) dengan tema “Dengan Rakerkot KONI Kota Cimahi Perkuat Organisasi dan Pembinaan untuk Meningkatkan Prestasi Olahraga Kota Cimahi”.
Berbagai hal dibahas dalam rapat tersebut, mulai dari laporan penggunaan anggaran, prestasi, evaluasi, dan proyeksi KONI Kota Cimahi untuk tahun 2023 mendatang.
“Agenda ini kita menyampaikan apa yang telah dikerjakan KONI satu tahun, dan mempersiapkan yang akan dikerjakan KONI dan para Cabor (Cabang Olahraga) untuk tahun 2023,” ujar Aris.
Dalam raker tersebut, penggunaan anggaran selama satu tahun juga turut dibeberkan. Aris menjelaskan, jika penggunaan anggaran KONI Kota Cimahi dikemukakan secara terang benderang dalam rapat tersebut.
“Kami bukakan semua anggaran secara terang, termasuk yang sudah terpakai, yang kami nikmati. Kami gunakan anggaran hibah itu baru 26 persen, meskipun pada satu aturan tidak boleh lebih dari 30 persen. Malah konon di daerah tetangga lebih gemuk (penggunaan anggaran) di sekretariat, kami tidak mau seperti itu,” imbuhnya
Disinggung mengenai capaian prestasi dan pembinaan yang dilakukan organisasinya, Aris mengaku puas dengan keberhasilan yang diraih KONI Kota Cimahi dan para atletnya.
“Atas kerjasama pengurus KONI dengan cabor, hasilnya alhamdulillah cukup gemilang, dimana kami berhasil memperoleh 50 persen emas, meskipun kami dirugikan karena kehilangan 15 emas,” tutur Aris.
Maksud kerugian akibat kehilangan 15 emas menurut Aris, adalah karena adanya daerah lawan yang menurunkan atlet dengan pengalaman serta jam terbang yang jauh lebih tinggi. Hal tersebut membuatnya kaget, bahkan kata Aris sempat terjadi deadlock, dimana beberapa cabor enggan bermain selama ada atlet tersebut.
“Kami sudah mapping kekuatan atlet pesaing kami melalui intelijen sport science, disisi lain kami juga sudah maksimalkan persiapan seperti Pelatda Porprov, pelatihan fisik khusus, serta kerjasama dengan psikolog untuk semangat para atlet. Tapi atlet yang diturunkan daerah lawan ternyata berbeda dari yang kami mapping, dan ternyata itu atlet pernah juara PON, beda kelas pokonya,” ungkapnya.
Menakar prestasi dan capaian KONI Kota Cimahi, Aris mengungkapkan jika dirinya merasa belum puas atas kinerjanya selama satu tahun terakhir, namun sebagai ketua, ia merasa KONI Kota Cimahi sudah berhasil dengan hasil memuaskan.
“Sebagai manusia saya belum puas, tetapi sebagai ketua KONI saya cukup puas dengan capaian satu tahun ini. Maka, saya ucapkan Terima kasih kepada seluruh rekan pengurus, para cabor, dan atlet. Tanpa mereka maka saya tidak bisa berbuat apa-apa. Hebatnya lagi kita bisa benar-benar bekerjasama dan sauyunan, dan itulah kunci keberhasilan kita,” imbuhnya.
Menghadapi tahun 2023 yang tinggal beberapa hari lagi, KONI Kota Cimahi menurut Aris telah melakukan berbagai persiapan, termasuk pemetaan.
“Untuk proyeksi tahun depan, kami sudah mulai mapping. Misalnya, yang gagal mendapatkan emas dalam Porprov, saat ini sedang kami olah bagaimana formula yang tepat untuk memperbaiki hal itu. Termasuk berbagai kekurangan tahun ini sudah kami jadikan agenda perbaikan tahun 2023 nanti,” katanya.
Dikatakan Aris, KONI akan tetap melakukan optimalisasi berbagai potensi, meski ia mengatakan bahwa anggaran untuk tahun 2023 justru mengalami pengurangan.
“Terkait anggaran tahun depan yang jumlahnya turun, kami optimistis prestasi justru akan tetap meningkat. Pengurangan besaran anggaran kami yakini terjadi KONI daerah di seluruh Indonesia, karena tahun depan berhadapan dengan tahun politik, mungkin anggarannya fokus kesitu,” ujarnya berseloroh.***(hry).