Kabupaten Bekasi – Banjir yang menggenangi desa Bojongsari, kecamatan Kedungwaringin masih berlangsung hingga Senin (5/12/2022). Untuk membantu masyarakat terdampak, Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan memastikan pihaknya telah mendirikan beberapa tenda pengungsian dan membangun pos pelayanan.
Sedikitnya 95 Kepala Keluarga (KK) atau 305 jiwa kata Dani, terdampak banjir sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi yang disiapkan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Kegiatan belajar mengajar bagi para siswa dipastikan Dani juga tetap berlangsung meski dilaksanakan di halaman rumah.
“Untuk di lokasi yang tergenang, masyarakatnya sudah bisa mengungsi, kami sudah mendirikan tenda dan pos pelayanan kesehatan, bagi warga yang sakit langsung bisa berobat secara gratis. Sekolah pun tetap berjalan, karena sedang melaksanakan ujian,” jelas Dani.
Ia mengatakan, diantara sejumlah titik banjir di kabupaten Bekasi, sebagian wilayah sudah surut sejak beberapa hari terakhir. Pemkab Bekasi juga menurutnya, telah menerjunkan bantuan logistik dan obat-obatan yang disalurkan melalui Dinas Sosial kabupaten Bekasi untuk warga terdampak.
Kesiapsiagaan dan kewaspadaan menjadi instruksi yang disampaikan Dani kepada kepala desa dan lurah, terlebih disaat terjadi hujan dengan durasi lebih dari satu jam.
“Dengan kesiagaan mereka mengetahui jalur evakuasi dan mencari lokasi yang aman, tidak menunggu air datang. Terutama kelompok usia rentan, anak-anak, dan difabel harus menjadi prioritas evakuasinya,” ungkapnya.
Dani sempat menyinggung rencana Pemkab Bekasi untuk membangun bendungan di huku sungai Cibeet yang dikatakannya sebagai penyebab banjir kabupaten Bekasi.
Dani mengatakan, solusi penanganan banjir Sungai Cibeet adalah dengan membangun bendungan di bagian hulu seperti di wilayah Kabupaten Bogor.
“Pemerintah sudah merencanakan pembuatan bendungan di Sungai Cibeet di Kabupaten Bogor. Karena tahun kemarin tertunda, maka insya Allah tahun ini akan diajukan lagi untuk direalisasikan pada tahun 2024,” terangnya.***(jnn).