Kota Bandung – Masyarakat mesti mempunyai motivasi untuk memberantas kebodohan dan memerangi kemiskinan dalam makna yang luas, terasa berasal dari tingkatkan pengetahuan, melatih ketrampilan, hingga bersama dengan budi energi dan pengelolaan hasil bumi.
Demikian dikemukakan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan amanat sambutan Menteri Sosial disaat jadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2022 Tingkat Provinsi Jawa Barat di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (10/11/22).
“Inilah tantangan yang sebetulnya bagi para pejuang muda untuk mengelola kekayaan alam Indonesia yang luar biasa bagi kejayaan bangsa dan negara tercinta. Mari kami merajut kesejahteraan, jadi pahlawan bangsa di era depan,” kata Uu Ruzhanul.
“Ayo kami berantas kebodohan, perangi kemiskinan dan upaya pecah belah bangsa untuk mewujudkan penduduk adil dan makmur. Kita lawan mengetahui radikal, kami tumbuh kembangkan motivasi gotong royong untuk menyambut era depan yang cerah,” imbuhnya.
Ia mengingatkan pula bakal pentingnya meneruskan pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbaharukan, maupun sumber pangan berbasis potensi dan kearifan lokal sebagai solusi pemenuhan kebutuhan pangan dan memperkuat keragaman pangan.
Selain itu terhitung mengelola sumber energi air secara bijak kegunaan menanggung keamanan dan ketahanan sumber energi air yang diinginkan mampu menunjang keberlangsungan hidup dan kehidupan generasi kini, maupun generasi mendatang bersama dengan lebih baik lagi.
“Mari kami jadikan momentum peringatan Hari Pahlawan 2022 untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, Jadikanlah motivasi dan nilai-nilai kepahlawanan sebagai ide dalam tiap tiap langkah hidup dan kehidupan kami bersama,” ujarnya.
Pada peringatan Hari Pahlawan Tahun 2022 ini, pemerintah pusat sudah menentukan tokoh KH. Ahmad Sanusi sebagai pahlawan nasional.
Uu mengungkapkan, KH. Ahmad Sanusi merupakan salah satu tokoh agama dan terhitung sebagai salah satu tokoh PUI (Persatuan Ummat Islam) pada masanya.
“Atas nama Pemda Provinsi Jawa Barat, terhitung atas nama orang Sunda, alhamdulillah bersama dengan ditetapkannya kiai besar dan ulama karismatik almarhum Kiai Haji Ahmad Sanusi jadi pahlawan nasional pada Hari Pahlawan di tahun ini,” ungkapnya.
“Ini adalah sebuah bukti penghormatan negara pada komunitas pesantren, dan komunitas kiai, sehingga satu demi satu pemimpin pesantren terhitung sebagai tokoh PUI ditetapkan jadi pahlawan nasional,” pungkasnya.***(Oha).