Jakarta – Ekoteologi menjadi inti pesan yang disampaikan Menteri Agama Nassaruddin Umar saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal , Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Menag Nasaruddin Umar menjelaskan, Ekoteologi merupakan sebuah konsep keberagaman yang menekankan pada harmonisasi antara manusia, alam, dan Pencipta. Hal itu juga yang menjadi tema dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini.
Saat memberikan tausiah, Menag Nasaruddin Umar membahas terkait sosok Nabi Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi umat manusia yang juga dikaitkan dengan tanggung jawab umat dalam menjaga lingkungan.
Baca juga: Dinilai Kaya Sebelum Jadi Menteri, Ini Sebab Nadiem Makarim Jadi Tersangka Kejagung
Dengan demikian, kata Nasaruddin, menekankan jika ekoteologi merupakan sebuah ajakan sebagai bentuk transformasi cara manusia berinteraksi dengan alam yang dilandasi kasih sayang dalam keberagaman.
“Padahal, Al-Qur’an dan ajaran Rasulullah SAW justru banyak menonjolkan sifat-sifat Tuhan yang penuh kasih,” kata Menag.
Beberapa sifat yang menjadi esensi dari ekoteologi diantaranya mengayomi, mengasihi, menyayangi, dan merawat. Hal itu menurutnya, harus diterapkan dalam perlakuan kita terhadap alam semesta.
Baca juga: BPBD Kota Cimahi Siapkan 55 Titik Evakuasi Hadapi Potensi Bencana Sesar Lembang
Menag Nasarudding bilang, manusia sebagai khalifah (pemimpin) di alam semesta memiliki tanggung jawab menjaga, bukan malah merusak. Terlebih inti dari semua agama, lanjutnya, adalah cinta yang tak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada alam.
Menutu tausiahnya, Menag Nasaruddin mengajak berbagai elemen bangsa membangun cinta kasih menjadi fondasi kehidupan, dengan tidak menjadikan perbedaan sebagai pemisah didalamnya.
“Yang paling penting adalah mencari titik persamaan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tutupnya.***(Heryana)
