Kota Cimahi – Upaya pengendalian inflasi di Kota Cimahi terus gencar dilakukan. Kali ini Bank Indonesia (BI) turut ambil bagian dalam upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi.
Yang menjadi saran BI adalah kelompok tani di Kota Cimahi dengan memberikan bantuan bibit tanaman cabai, Selasa (5/12/2023).
Sedikitnya 5000 bibit cabai diserahkan Penjabat Walikota Cimahi Dicky Saromi dan Deputi Direktur BI Perwkilan Jabar Yusuf Wicaksono kepada kelompok tani di Kota Cimahi.
Secara simbolis bantuan bibit cabai diserahkan kepada kelompok tani Hurip Jaya, Kampung Nyalindung RT 02 RW 05, Kelurahan Citeureup Kecamatan cimahi Utara.
Upaya menekan laju inflasi lainnya juga dilakukan BI dan Pemkot Cimahi melalui gerakan tanam pangan cepat panen.
Hal tersebut bertujuan untuk menekan inflasi melalui penyediaan pangan pada skala rumah tangga.
“Salah satu Upaya Bank Indonesia untuk membantu pengendalian inflasi dari sisi supply, yaitu untuk menambah pasokan di Masyarakat agar harganya bisa terkendali,” ungkap Yusuf Wicaksono dalam sambutannya.
Dalam pelaksanaannya, pihaknya bekerja sama dengan Pemda, baik provinsi maupun kabupaten/kota dengan berfokus pada roduk pertanian holtikultural.
Ia juga mengungapkan alasan pemberian bantuan bibit tanaman cabai karena terjadinya penurunan produksi komodinas tersebut akibat dampak El Nino.
Dalam kesempatan itu, Yususf juga membeberkan angka inflasi di Jawa Barat yang mencapai 0,38 persen, 0,17 persen diantaranya disumbang olehkomoditas cabai rawit.
Senda dengan pihak BI, Penjabat Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menyatakan, gerakan tanam pangan cepat penen merupakan sebuah langkah yang mendukung pengendalian inflasi di Kota Cimahi.
“Ini adalah langkah struktural atau sistemik dalam pengendalian inflasi di Kota Cimahi khususnya untuk komoditas cabai,” ujarnya.
Harga komoditas cabai yang sering berubah dan cenderung meningkat menjadi alasan pihaknya memberkan bibit tanaman pedas tersebut.
Dengan penanaan yang baik dan meluas, diharapkan membuat stok aman karena para petani dapat menyediakan secara mandiri.
Dengan cara tanam dan pemeliharaan yang baik, diharapkan Dicky dalam waktu tiga bulan ke depan tanaman cabai sudah dapat dipanen.
Selain di atas lahan terbuka, tanaman cabai juga ditanam melalui konsep urban farming, dimana cabai ditanam oleh Kelompok Wanita tani di Kelurahan.
Diakui Dicky, hingga saat ini kebutuhan cabai untuk warga Kota Cimahi masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.
Untuk itu pihaknya harus terus menjalin kerjasama yang baik dengan daerah-daerah pemasok cabai di luar Kota Cimahi.
Beruntung dikatakan Dicky, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan kabupaten Garut agar dapat memasok cabai ke pasar-pasar di Kota Cimahi.
“Dengan Kabupaten Bandung MoU-nya sudah dibuatkan” tutupnya.***(Heryana)