Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Bandung Dampingi Korban dan Pelaku Bullying Hingga Akhir

Bandung Raya1200 Dilihat

Kota Bandung – Menanggapi masalah bullying atau perundungan yang sempat terjadi di sebuah SMP Kota Bandung terhadap 18 November kemarin, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung langsung mengambil tindakan untuk mendampingi korban dan para pelaku.

Saat ditemui di Gedung PKK, Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati mengatakan, hal tersebut telah ia konfirmasi langsung bersama dengan pihak sekolah.

“Kami baru saja mengonfirmasi. Informasi kala sebetulnya tersedia berasal dari pihak berkaitan yang sedang menangani,” ujar Uum, Sabtu 19 November 2022.

Hari ini, ia dan timnya bakal mengomunikasikan kembali bersama dengan kepala sekolah berkaitan pendampingan baik itu untuk korban maupun bagi pelaku.

“Sedang kita tangani termasuk bersama dengan pihak kepolisian. Akan tersedia pendampingan berasal dari awal hingga selesai. Entah itu bakal tersedia proses hukum atau tidak. Tapi bakal kita dampingi terus,” jelasnya.

Baik korban maupun pelaku pun kala ini telah kembali masuk sekolah.

“Anak-anak telah di sekolah juga. Hari ini kita termasuk bakal mampir ke sana,” ucapnya.

Agar masalah sama tak terulang kembali, DP3A bakal kembali menyosialisasikan ke sekolah-sekolah dan melaluiPusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

“Rencananya ke depan kita termasuk bakal kembali menyosialisasikan berkaitan bullying supaya tidak terjadi kembali sebagai bentuk pencegahan kekerasan didalam bentuk lainnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, TP PKK bakal konsisten bekerja sama bersama dengan DP3A dan Disdik untuk menekan masalah bullying anak di Kota Bandung.

“Karena sebetulnya nanti DP3A termasuk yang bakal berkolaborasi bersama dengan Disdik dan Puspaga. Kita termasuk bakal berkoordinasi supaya dapat konsisten melaksanakan pendampingan termasuk konseling kepada anak yang dirundung dan pelakunya. Diberikan bimbingan supaya tidak terjadi kembali masalah serupa,” imbau Yunimar.***(amd).

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *